"Yang jadi masalah itu listrik pascabayar. Cuma kami punya semacam kebijakan dari direksi khusus daerah bencana pada saat kejadian kita usulkan diputihkan sebulan atau mungkin berhenti sementara dari pelanggan rumahnya," kata General Manager PLN Wilayah NTB, Rudi Purnomoloka, Senin (10/9/2018).
Rudi menyebut, setidaknya ada 19.000 pelanggan listrik pasca bayar yang sebagian besar merupakan rumah tangga. Meski datanya belum pasti, namun dia memperkirakan ada 1.000 pelanggan yang masih padam namun rekening listrik masih berjalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudi juga melihat dibandingkan dengan rumah tangga dan industri, beban listrik yang belum pulih ada pada sektor pariwisata. Bahkan bebannya jauh menurun hanya 20% dari beban listrik normal.
"Yang belum normal pariwisata, Senggigi sampai Gili beban listrik sekarang cuma 10-15% dari normalnya sekitar 20 megawatt (MW), sekarang cuma 2 MW karena banyak hotel yang tutup. Mereka pakai biasanya cuma buat penerangan kan biasanya paling banyak itu AC kalau enggak ada AC nggak ada tamu," tambah dia lagi.
Oleh karena itu, dia menyebut perlu upaya berbagai pihak untuk memulihkan kondisi Lombok. Salah satu yang dilakukan PLN bekerja sama dengan RSCM adalah memberikan trauma healing oleh pakar yang rencananya digelar hari ini, Selasa (11/9/2018) sampai Kamis (14/9/2018) untuk korban bencana gempa Lombok.