Dirut Inalum Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, pihaknya segera bertemu Pemda Papua untuk membicarakan pembentukan perusahaan patungan tersebut.
"Itu kita kerja sama dengan pemda. Nah kita sekarang mau bertemu dengan Pak Bupati. Kita bisa pakai BUMD yang ada atau cucu perusahaan kita. Aku rasa lebih cepat dengan yang sudah ada saja," kata dia di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (28/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya, dari 51% saham yang diambil alih Indonesia dari PTFI, 10% menjadi milik Pemda Papua, dan sisanya 41% menjadi milik Inalum.
Namun, pembagian saham di dalam perusahaan patungan tersebut, nantinya Inalum memegang kendali 60%, dan Pemda Papua sebesar 40%.
"Kira kira begitu, cuma kepemilikan nanti di perusahaan JV Pemda yang 40% kita 60%, supaya efisien. Smelter kita buat bareng-bareng," ujarnya.
Baca juga: Cara Inalum Lunasi 51% Saham Freeport |
Nantinya JV dibentuk saat proses transaksi pelunasan biaya 51% saham Freeport senilai US$ 3,85 miliar atau sekitar Rp 56 triliun. Rencananya pelunasan dilakukan pada November 2018.
"(JV akan dibentuk) saat transaksi (pembelian 51% saham Freeport)," tambahnya. (ara/ara)











































