Harga Pertamax Kian Mahal, Konsumsi Pertalite Bakal Naik?

Harga Pertamax Kian Mahal, Konsumsi Pertalite Bakal Naik?

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Rabu, 10 Okt 2018 16:48 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamax naik Rp 900 per liter menjadi Rp 10.400. Kenaikan ini tentunya cukup terasa, khususnya bagi para pelanggan setia Pertamax.

Lantas, apakah konsumen Pertamax akan beralih menggunakan Premium atau Pertalite karena kenaikan harga ini?

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito menilai bahwa hal itu tak akan terjadi. Sebab, menurutnya, pengguna Pertamax sudah cukup spesifik dan tersegmentasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nggak (akan pindah ke Premium/Pertalite), Pertamax ini kan memang penggunanya sudah spesifik," katanya kepada detikFinance, Jakarta, Rabu (10/10/2018).


Dia bilang konsumen Pertamax sudah paham mengenai kelebihan dari BBM ber-octane 92 dibanding Premium maupun Pertalite. Sehingga, pengguna Pertamax tak akan beralih ke BBM jenis lain walau ada penyesuaian harga.

"Yang menggunakan Pertamax itu sudah paham dengan lingkungan, itu satu. Yang kedua sudah paham dengan persyaratan mesin kendaraannya. Jadi dia kalau dengan disesuaikan harganya itu nggak akan pindah ke oktane yang lebih rendah. Karena akan merusak mesinnya," jelasnya.


Walau demikian dia tak bisa menyebutkan berapa jumlah pengguna Pertamax saat ini. Dia hanya meyakini bahwa pengguna Pertamax akan tetap setia menggunakan BBM tersebut.

"Karena mereka tahu yang cocok buat mesinnya (kendaraan) itu bukan Premium, sekarang itu semua mesin mobil, motor yang baru itu pakai oktane di atas 90," tuturnya.

Sementara itu, Pengamat Energi Komaidi Notonegoro mengatakan, kemungkinan perpindahan dari Pertamax ke Premium kecil. Menurutnya, kalaupun ada migrasi ialah dari Pertamax ke Pertalite. Saat ini, Pertamina memutuskan tak ikut mengerek harga Pertalite dengan harga jual di Jakarta Rp 7.800 per liter.

"Pertamax ada penahannya Pertalite, saya estimasi Pertalite kalau ada migrasi. Jadi nggak melompat ke Premium," kata dia kepada detikFinance, Rabu (10/10/2018).

Dia bilang, konsumen tak serta merta pindah ke Premium karena menimbang kondisi mesin kendaraan. Menurutnya, pengguna Pertamax ialah orang-orang berdaya beli dan memiliki kendaraan yang biasa mengonsumsi Pertamax.

"Kalau harus lari ke Premium ada sesuatu yang dipertaruhkan ke situ (mesin)," ujarnya.

Sejalan dengan itu, Komaidi menduga langkah Pertamina untuk menahan Pertalite merupakan bagian untuk mencegah migrasi ke Premium.

"Saya kira bagian dari antisipasi itu. Jadi supaya nggak lari Premium. Kalau Pertalite ikut naik, seluruh harga besar, bisa saja ke Premium," kata dia




Tonton juga 'Fahri Hamzah Minta Jokowi Umumkan Kenaikan Harga BBM':

[Gambas:Video 20detik]

(fdl/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads