Vice President Corporate Communication atau Juru Bicara Pertamina, Adiatma Sardjito menjelaskan, ada beberapa komponen dalam menentukan harga Pertamax CS, seperti harga minyak mentah dunia dan kurs. Namun komposisi pertimbangan harga minyak mentah paling besar.
"Sekitar 90% itu karena harga minyak mentah," tuturnya kepada detikFinance, Jumat (12/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masing-masing produk kan ada bahan pertimbangannya juga, hitung-hitungannya. Masing-masing berbeda biaya pokoknya, kan biaya mereka dengan Pertamina bisa saja beda," tambahnya.
Kemarin Pertamina memutuskan untuk BBM jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, dan Biosolar Non PSO lantaran rata-rata harga minyak mentah dunia selama 3 bulan terakhir sudah membus level US$ 80 per barel.
Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 1969 K/12/MEM/2018 tentang Penetapan Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP) September 2018, harga minyak mentah utama dan minyak mentah lainnya ditetapkan US$ 74,88 per barel. Besaran ini naik dibanding Agustus US$ 69,36 per barel.
Nanti setelah 3 bulan, Pertamina akan kembali mengevaluasi harga penjualan Pertamax CS. Harga minyak dunia akan dihitung secara rata-rata.
Tonton juga 'Kata Pertamina soal Harga Premium Batal Naik':
(das/ang)











































