Harga minyak terus merosot hingga 28% sejak puncak harga tertinggi pada awal Oktober tahun ini.
Untuk harga minyak Brent turun 6,6% menjadi US$ 65,47 per barel. Analis Price Futures Group, Chicago AS Phil Flynn menjelaskan harga minyak masih akan mengalami tekanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Analis di AS menyebut penurunan harga minyak pada pekan ini terjadi karena pelemahan hari sebelumnya.
Baca juga: Harga Minyak Turun Terus dalam 11 Hari |
Selain itu penurunan juga terjadi karena adanya ketakutan melemahnya permintaan minyak global yang saat ini sedang kelebihan pasokan.
Sebelumnya Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al Falih menjelaskan saat ini negara anggota OPEC berencana untuk mengurangi produksi minyak yang saat ini dianggap berlebihan. Pengurangan produksi disebut untuk mengimbangi harga minyak saat ini.
Pernyataan tersebut ditanggapi oleh Presiden AS Donald Trump dalam akun Twitternya.
"Mudah-mudahan Arab Saudi dan OPEC tidak akan mengurangi produksi minyak," tulis Trump dalam cuitan di akun twitternya.
"Harga minyak harus jauh lebih rendah sesuai dengan pasokan," tambah dia.
Baca juga: Harga Minyak Terjun Bebas 21% Dalam Sebulan |