Peningkatan itu akan terjadi pada BBM Premium, Pertalite, dan Pertamax di tanggal-tanggal tertentu.
"Potensi puncak konsumsi BBM untuk Nataru (Natal dan Tahun Baru) ini ada 3 kali ya, pada 22 Desember, tanggal 31 Desember dan 5 Januari," jelasnya di Kantor BPH Migas, Selasa (11/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu puncak konsumsi avtur dan elpiji diprediksi pada 22 Desember 2018.
"Jadi sebelum Natal dan Tahun Baru itu kan arus balik, jadi 3 ini yang akan diantisipasi betul-betul ketersediaan BBMnya, akan kita kawal jangan sampai terjadi kelangkaan, antrian panjang dan sebagainya," terang Fanshurullah.
Satgas BBM
Sementara itu BPH Migas mengamankan distribusi BBM jelang Natal dan Tahun Baru. Menurut Fanshurullah sudah dibentuk tim satuan tugas (satgas) untuk memonitor bahan bakar jelang dan selama libur Natal dan Tahun Baru.
"Pada siang ini kami telah membentuk tim satgas sektor Kementerian ESDM untuk persiapan Natal dan Tahun Baru dan sudah melaksanakan rapat," jelasnya.
Tim satgas yang tergabung dalam program ini adalah ada 2, yaitu unit Eselon I di Kementerian ESDM dan juga badan usaha di bidang penyediaan BBM, gas dan listrik. Untuk tim pertama adalah BPH Migas, Direktorat Jenderal (Ditjen) Migas, Ditjen Ketenagalistrikan, Badan Geologi, Staf Khusus Menteri ESDM dan Sekretaris Jenderal (Sekjen).
Untuk badan usaha, yang tergabung adalah dalam tim ini adalah PT. Pertamina (Persero), PT. AKR Corporindo Tbk. , PT PLN (Persero), PT PGN (Persero) dan juga PT Pertagas Niaga.
Pelaksanaan ini akan dimulai pada 18 Desember 2018 hingga 8 Januari 2019. Ia pun optimis akan keberhasilan kegiatan pemantauan penyaluran BBM dan elpiji.
"Kami yakin dan optimis pelaksanaan satgas untuk Natal dan Tahun Baru mulai 18 Desember sampai 8 Januari akan berjalan dengan aman, baik dan terencana," tutupnya.
Tonton juga 'Redam Yellow Vest, Prancis Tunda Kenaikan BBM':
(hns/hns)











































