"Follow up dari ini, tadi saya bilang pak Dubes (Denmark) adalah bagaimana cara kita pick up proyek itu. Kita ingin tahun depan ingin tingkatkan ini ke investment. Jadi bagaimana hasil pre feasibility ini bisa kita tawaran ke investor, khususnya dari Denmark dulu dong," kata Sekjen Dewan Energi Nasional (DEN) Saleh Abdurrahman di Hotel Gran Melia, Jakarta Selatan, Kamis (13/12/2018).
Tawaran investasi EBT di Lombok disambut baik oleh Duta Besar Denmark untuk Indonesia Rasmus Abildgaard Kristensen. Tahun depan, investor Denmark diharapkan mulai menanamkan modalnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saleh menyebutkan, ragam potensi EBT tersebut bisa dikembangkan di Lombok dibandingkan menggunakan energi primer batu bara. Meski demikian, porsi energi batu bara masih tetap dibutuhkan.
Baca juga: Melihat Potensi Energi Terbarukan di Lombok |
"Soalnya di Lombok itu batu bara kurang pas. Kita kan kota pariwisata. Tapi itu sebagai pemikul beban dasar harus tetap ada," kata Saleh.
Ia menambahkan, Denmark merupakan salah satu negara yang porsi EBT-nya paling besar. Oleh karena itu, Indonesia bisa mengikuti jejak Denmark.
"Kita bisa belajar dari dia. Karena dengan renewable energy itu bisa meningkatkan ketahanan energi kita, mengurangi impor, partisipasi masyarakat lokal," kata Saleh.