Anggaran sebesar itu untuk mensubsidi BBM, Elpiji 3kg, serta listrik. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati realisasi anggaran yang lebih besar dari alokasi terjadi karena perubahan kebijakan pada subsidi BBM.
"Subsidi ada perubahan policy subsidi energi dari Rp 500 per liter jadi Rp 2.000 per liter waktu harga minyak tinggi," kata Sri Mulyani saat konferensi pers APBN 2018 di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (2/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan untuk subsidi listrik tembus 118,6% atau sebesar Rp 56,5 triliun dari alokasi sebesar Rp 47,7 triliun atau bengkak Rp 8,8 triliun.
"Sehingga realisasi subsidi energi lebih besar dibanding pagu," tutur Sri Mulyani. (hek/hns)