Subsidi Energi 2018 Bengkak Rp 59 Triliun, Ini Penyebabnya

Subsidi Energi 2018 Bengkak Rp 59 Triliun, Ini Penyebabnya

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 02 Jan 2019 21:10 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Anggaran subsidi energi dalam APBN 2018 bengkak Rp 59 triliun. Angka ini diperoleh dari selisih antara realisasi anggaran subsidi energi sebesar Rp 153,5 triliun dengan pagu dalam APBN Rp 94,5 triliun.

Anggaran sebesar itu untuk mensubsidi BBM, Elpiji 3kg, serta listrik. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati realisasi anggaran yang lebih besar dari alokasi terjadi karena perubahan kebijakan pada subsidi BBM.


"Subsidi ada perubahan policy subsidi energi dari Rp 500 per liter jadi Rp 2.000 per liter waktu harga minyak tinggi," kata Sri Mulyani saat konferensi pers APBN 2018 di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (2/1/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut catatan Kementerian Keuangan subsidi BBM dan elpiji 3kg tembus 207% atau mencapai Rp 97 triliun dari alokasi Rp 46,9 triliun. Subsidi BBM dan elpiji 3kg ini bengkak Rp 50,1 triliun.


Sedangkan untuk subsidi listrik tembus 118,6% atau sebesar Rp 56,5 triliun dari alokasi sebesar Rp 47,7 triliun atau bengkak Rp 8,8 triliun.

"Sehingga realisasi subsidi energi lebih besar dibanding pagu," tutur Sri Mulyani. (hek/hns)

Hide Ads