Dari hasil polling yang dilakukan detikFinance di Twitter selama 24 jam, para pembaca mayoritas merasa turunnya harga BBM premium di Jamali Rp 100/liter masih kurang. Dari 4.194 voters, sebanyak 38% merasa penurunan harga Rp 100 masih kurang, dan sisanya merasa cukup dan tidak usah turun dengan jumlah pemilih yang seimbang.
"Kurangi lagi lah, saya masih setia pakai premium karna pendaptan saya yg terbatas juga," ujar salah satu akun Twitter @Ok1211Hlm.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan formula baru untuk harga jual eceran BBM. Imbasnya, sejumlah badan usaha melakukan penyesuaian harga.
Dengan formula baru, penurunan harga BBM jenis Premium pun masih bisa terjadi. Namun, ada syaratnya.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menyebutkan bahwa harga jual bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium masih bisa turun jika beberapa komponen dalam formula perhitungannya mendukung.
Untuk jenis bahan bakar khusus penugasan (JBKP) alias Premium, formulanya akan disesuaikan juga dengan beberapa hal, salah satunya tingkat daya beli masyarakat.
Dalam formula ini nantinya badan usaha bisa meminta penggantian jika harga Premium berada di atas harga keekonomian. Misalnya, jika harga Premium saat Rp 6.450 sementara harga keekonomian Rp 6.500, maka badan usaha bisa meminta penggantian Rp 50 atas selisih tersebut.
Namun, penggantian itu tergantung dari hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Serta, tergantung dari adanya anggaran dari negara.











































