RI Menuju B100, Pengamat: Terlalu Ambisius

RI Menuju B100, Pengamat: Terlalu Ambisius

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 18 Feb 2019 14:26 WIB
Foto: Tim Infografis: Luthfy Syahban
Jakarta - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, akan membawa Indonesia menuju pemakaian bahan bakar biodiesel 100% atau B100. Langkah itu ditempuh untuk mengurangi ketergantungan energi fosil.

B100 sendiri bahan bakar yang komponennya 100% dari bahan nabati.

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, visi yang disampaikan Jokowi positif. Namun, program itu terlalu ambisius untuk ditempuh secara singkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"B100 saya kira sulit, agak terlalu ambisius, 100% kelapa sawit. Bagus, tapi agak sulit realisasi," katanya kepada detikFinance, Senin (18/2/2019).


Bukan tanpa alasan. Dia menjelaskan, untuk menerapkan B100 butuh riset atau penelitian.

Menurutnya, perlu melihat juga pasar yang memakai B100. Terutama, terkait dampaknya kepada mesin hingga manufaktur yang memakai B100.

Dia bilang, lebih baik penggunaan bahan bakar nabati dilakukan secara bertahap, tidak secara instan.

"Saya kira tidak dalam waktu dekat untuk menjadi B100, dalam 5 tahun ke depan. Karena dari B20 pemerintah masih mau meningkatkan B30 dahulu, karena harus penelitian, terutama terkait mesin apakah merusak atau tidak, terus manufaktur mau menerima atau tidak, banyak harus yang dipertimbangkan ataupun penelitian terkait penggunaan bahan bakar nabati ini," paparnya.


Dia menekankan, strategi terbaik dalam penggunaan bahan bakar nabati ialah dilakukan secara bertahap.

"Tidak serta merta B100. Mungkin tidak dalam waktu dekat. Jadi memang mungkin dalam waktu dekat ini, 30-40% sampai melihat kesiapan pasar dan manufaktur sampai pembiayaan (untuk kilang)," tutupnya. (dna/dna)

Hide Ads