RI Masuk Daftar 5 Eksportir Gas Terbesar, Segini Cadangannya

RI Masuk Daftar 5 Eksportir Gas Terbesar, Segini Cadangannya

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Rabu, 06 Mar 2019 09:37 WIB
RI Masuk Daftar 5 Eksportir Gas Terbesar, Segini Cadangannya
Dok. SKK Migas-Repsol
Jakarta - Indonesia menjadi negara 5 besar eksportir gas alam cair (liquefied natural gas/LNG). LNG Indonesia diekspor paling banyak ke Jepang, Korea Selatan, Taiwan, China dan Amerika Serikat (AS).

Cadangan gas Indonesia juga tersebar di beberapa lokasi. Totalnya sebanyak 135,55 trillion standard cubic feet (TSCF) dengan pembagian P1 atau terbukti 99,06 TSCF, P2 atau mungkin 21,26 TSCF dan P3 harapan 18,23 TSCF.

Simak berita selengkapnya yang dirangkum detikFinance, Rabu (6/3/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ekspor ke Jepang hingga AS

Foto: Dok. SKK Migas-Repsol
Indonesia paling banyak mengekspor LNG ke Jepang hingga Amerika Serikat (AS). LNG diekspor lantaran produksi yang lebih besar daripada konsumsi dalam negeri.

"Indonesia masih berada di peringkat 5 besar pengekspor LNG pada tahun 2017. Sedangkan peringkat 5 teratas konsumen LNG Indonesia adalah Jepang, Korea, Taiwan, China, AS," kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam acara Indonesia-US-Japan LNG Workshop di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2019).

Cadangan gas di Asia Pasifik memegang porsi sebesar 9,4% dari total cadangan gas dunia. Sedangkan China memiliki 2,9% dan Indonesia sebesar 1,53% cadangan gas dunia.

"Sejak 1977, Indonesia menjadi pemain besar dalam bisnis gas dengan 1,53% cadangan gas dunia," kata Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto dalam kesempatan yang sama.

Djoko mengatakan bahwa ekspor LNG Indonesia sebesar 28,37% sedangkan sisanya digunakan untuk berbagai sektor. Penggunaan gas untuk pembangkit listrik sebesar 12,78%, industri 36,19% hingga diekspor menggunakan pipa 11,33%.

Selanjutnya, bauran penggunaan energi dari gas di tahun 2025 ditargetkan sebesar 22% dan 24% di 2050.

"Kini gas memegang peranan penting dalam bauran energi," ujar Djoko.

Cadangan Gas RI

Foto: Dok. SKK Migas-Repsol
Cadangan gas Indonesia saat ini tercatat sebanyak 135,55 trillion standard cubic feet (TSCF) Cadangan gas tersebut tersebar di beberapa lokasi dengan pembagian P1 atau terbukti 99,06 TSCF, P2 atau mungkin 21,26 TSCF dan P3 harapan 18,23 TSCF.

"Total cadangan gas Indonesia sebanyak 135,55 TSCF," kata Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto dalam acara Indonesia-US-Japan LNG Workshop di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2019).

Dalam data yang dipaparkan Djoko, beberapa daerah yang terdapat cadangan gas mulai dari Aceh dengan cadangan terbukti 0,89 TSCF kemudian Sumatera Utara cadangan terbuktinya 0,40 TSCF, Sumatera bagian tengah dengan cadangan terbukti 1,84 TSCF dan Sumatera Selatan 6,65 TSCF.

Cadangan gas terbesar ada du Natuna yang sudah terbukti sebesar 46,96 TSCF. Kemudian di Jawa Barat cadangan gas terbukti ada 2,89 TSCF dan di Jawa Timur cadangan gas terbuktinya sebesar 2,98 TSCF.

Di Kalimantan dan Sulawesi cadangan gas terbuktinya sebesar 5,41 TSCF dan 1,78 TSCF. Kemudian di Maluku dan Papua masing-masing 11,93 TSCF dan 14,33 TSCF.

RI Ekspor Gas Alam Cair ke Singapura di 2020

Foto: Dok. SKK Migas-Repsol
Indonesia akan mulai mengekspor gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) ke Singapura mulai tahun depan. Total LNG yang akan diekspor sebanyak 84 kargo yang dilakukan bertahap.

"Total 84 cargo selama lima tahun, mulai tahun depan 4 kargo, selanjutnya tiap tahun 16 cargo sampai 2025," kata Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2019).

Pasokan LNG berasal dari Train-3 Kilang LNG Tangguh. Rencana tersebut sudah disetujui pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM.

"Jadi itu kan hasil lelang BP. Jumat kemarin (1/3) sudah mendapat persetujuan pemerintah, karena harganya bagus, kalau tidak salah 12,33% dari JCC (Japan Crude Cocktail) gitu," ujar Djoko.

Selain itu, sebanyak 10 kargo LNG juga akan dijual di pasar spot karena belum ada yang menyerap di dalam negeri. Pada April 2019 ada satu kargo LNG yang dijual dan di bulan Mei 2019 ada 2 kargo.

Kemudian dari Bontang ada 3 kargo yang akan dijual di pasar spot dan dari Tangguh ada 4 kargo pada Juni 2019.

"Ada juga LNG dari Tangguh, sebanyak 4 kargo di Juni 2019," kata Djoko.
Halaman 2 dari 4
(ara/dna)
Hide Ads