Rapat diagendakan pada pukul 13.00 WIB, namun baru dimulai pada pukul 14.30 WIB atau mundur 1,5 jam.
Wakil Ketua Komisi VII Ridwan Hisjam bertindak sebagai pemimpin rapat kali ini. Dia mengatakan, rapat tersebut merupakan rapat yang tertunda pada awal pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam rangka melanjutkan pelaksanaan rapat yang seharusnya dilaksanakan Senin yang lalu karena sesuatu hal kita tunda," kata Ridwan membuka rapat, di Komisi VII DPR Jakarta, Rabu (6/3/2019).
Ridwan melanjutkan, rapat ini dihadiri oleh 9 orang dari 6 fraksi. Menurutnya, rapat telah memenuhi kuorum. Kemudian, Ridwan mengetuk palu dan memulai rapat.
"Sesuai data yang kami terima dari sekretariat jumlah anggota yang hadir 9 orang dan 6 fraksi sehingga sesuai aturan tata tertib dewan rapat ini memenuhi kuorum," ujarnya.
Lanjutnya, setiap rapat di DPR bersifat terbuka kecuali diusulkan tertutup. Ridwan mengusulkan agar rapat digelar tertutup. Peserta yang mengikuti rapat menyetujui agar rapat dilaksanakan secara tertutup.
Baca juga: Asyik! BUMN Mau Buka 11.000 Lowongan Kerja |
"Kami mengusulkan rapat Panja Migas ini bersifat tertutup. Apa bisa disetujui?"tanya Ridwan.
"Tok!" langsung diikuti ketukan palu.
Berdasarkan informasi yang diterima detikFinance, ada sejumlah agenda dalam rapat ini. Pertama, membahas distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan Elpiji 3 kg.
Kedua membahas proses pembangunan kilang refinery development master plan (RDMP). Ketiga, cadangan strategis BBM secara nasional. Keempat, lain-lain. (hns/hns)