Direktur Jenderal dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto menerangkan, pembangunan jargas ini untuk mendukung diversifikasi energi.
"Dalam rangka mendukung program diversifikasi energi, pemerintah telah melakukan berbagai upaya, antara lain dengan melakukan konversi minyak tanah ke LPG, diversifikasi BBM ke BBG untuk transportasi, dan pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi untuk rumah tangga melalui pipa," kata Djoko dalam laporannya di Hotel Sahid Jakarta, Rabu (13/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Djoko menuturkan, pembangunan jaringan ini menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Adapun lokasi untuk pembangunan yakni, antara lain Kabupaten Aceh Utara, Kota Dumai, Kota Jambi, Kota Palembang, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Purwakarta.
Lanjutnya, dalam pembangunannya, akan didampingi oleh PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahannya yakni PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk.
Pembangunan jargas sendiri sudah digenjot pemerintah dari tahun 2009. Dari tahun 2009 hingga 2018 tercatat sambungan rumah tangga telah mencapai 325.852 di 16 provinsi, 40 kabupaten/kota di Indonesia.
Terkait pembangunan jargas ini, ia berharap pemerintah daerah ikut mengawasi serta mempermudah perizinan.
"Kami berharap Pemda melalui walikota dan bupati dapat membantu mempermudah perizinan dan pengawasannya kita berharap selesai tepat waktu," tutupnya. (zlf/zlf)