Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Fatar Yani Abdurrahman menyatakan peresmian BBM Satu Harga di Gayo Leus merupakan bentuk komitmen Pemerintah dalam mewujudkan keadilan akses energi, dengan terus mendistribusikan BBM ke wilayah-wilayah yang selama ini sulit untuk dijangkau.
"Kami berharap dengan adanya lembaga penyalur ini dapat mendorong perekonomian masyarakat Gayo Leus lebih baik," kata Fatar dalam keterangannya, Sabtu (6/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka dapat menikmati BBM dengan harga yang sama dan terjangkau seperti di pulau Jawa dan kota-kota besar lainnya di Indonesia, yaitu solar sebesar Rp 6.450/liter dan premium Rp 5.150./liter. Sebelumnya, bertahun-tahun mereka rata-rata membeli BBM jenis Premium dengan harga Rp 9.000 serta Solar 7.000/liter.
SPBU Modular 15.246.54 Kecamatan Rikit Gaib merupakan titik ke 129, sementara titik ke 130 berada di SPBU Modular 15.246.56 Kecamatan Terangun. Kedua SPBU Modular tersebut merupakan bagian dari 133 lembaga penyalur BBM yang telah beroperasi sejak dimulainya Program BBM Satu Harga pada tahun 2017 lalu.
Secara total, kehadiran SPBU Program BBM Satu Harga di kedua desa tersebut merupakan titik ke-2 dan 3 di Provinsi Aceh. Sebelumnya, pada 2018 BBM 1 Harga telah hadir di Pulau Banyak.
Sebagai informasi, Desa Tungel dan Desa Reje Pudung termasuk dalam wilayah 3 T (Tertinggal, Terluar dan Terdepan). Untuk mencapai kedua desa tersebut harus menempuh perjalanan udara selama 45 menit dari Bandara Kualanamu Medan. Kemudian dilanjutkan dengan jalan darat dengan waktu tempuh kurang lebih 4 jam.
Turut hadir dalam acara peresmian tersebut, Bupati Gayo Lues H. Muhammad Amru, Direktur Bionenergi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Andriah Feby Misna, Tenaga Ahli Menteri Kasminto dan Marketing Brand Manager Aceh PT Pertamina (Persero) Awan Raharjo. (idr/eds)