Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas'ud Khamid mengatakan hingga akhir bulan ini pihaknya akan menyebar 1.000 mesin EDC ke SPBU Pertamina lainnya untuk mendukung pembayaran menggunakan LinkAja. Sedangkan sampai akhir 2019, seluruh SPBU Pertamina sudah bisa menerima pembayaran menggunakan LinkAja.
"Kita sudah siapkan 22.000 EDC untuk LinkAja. Bulan ini bisa 1.000 EDC, akhir tahun 22.000. Itu semua akan kita pasang di 77.000 nozzle yang kita punya," kata Mas'ud saat ditemui di rest area KM 260, Tegal, Kamis (16/5/2019).
Di tanggal 24 Mei 2019 nanti, seluruh SPBU Pertamina di tol Trans Jawa juga sudah bisa menerima pembayaran menggunakan LinkAja. Nantinya Pertamina akan menggunakan sejumlah trik marketing demi mendorong penggunaan LinkAja di SPBU.
"LinkAja kita jadikan platform untuk e payment. Kita bisa tukar-tukaran poin sesama merchant BUMN. Tukar poin BBM, transportasi, parkir, di bandara. Jadi sesama BUMN bisa tukar-tukaran ke depannya," katanya.
Selain membeli BBM, pembelian gas juga diharapkan bisa menggunakan LinkAja. Hal tersebut diharapkan bisa terlaksana pada tahun depan.
"Kita punya pangkalan sekitar 165 ribu. Tiap desa kita wajibkan ada 1 outlet/pangkalan. Tiap outlet nanti kita kasih QR code statis di depan pangkalannya sehingga setiap orang yang beli LPG 3 kg tinggal foto QR code itu nanti. Tentu nanti ada gimmick-gimmick marketing di situ. Tapi tahun ini kita mau fokus di SPBU dulu," katanya.
Pertamina sendiri memiliki 7% saham di LinkAja. Selain Pertamina dan Himbara, saham LinkAja juga bakal dimiliki sejumlah BUMN lainnya.
"Karena yang punya marketbase tidak hanya Pertamina. Ada yang lain seperti KAI, Jasa Marga, Waskita, Kimia Farma, Angkasa Pura itu mereka kan punya market base dan hari ini belum punya share di situ. Ada kemungkinan mereka juga berminat," kata Mas'ud.