Jakarta -
Infrastruktur penunjang kegiatan mudik di Sumatera kini semakin baik sejak kehadiran tol. Buktinya, lalu lintas di Tol Trans Sumatera lancar.
Namun, bukan berarti tak ada masalah. Pemudik yang melintas ternyata kesulitan mencari bahan bakar minyak (BBM).
"Saya sudah mampir di rest area, namun habis. Di sini saya sudah antre 2 jam, belum juga dapat karena stok BBM habis," kata Yanti, salah satu pemudik asal Jakarta, saat ditemui Rest Area 234 Mesuji, yang dikutip dari Antara, Jumat (31/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebutkan kondisi jalan tol memang cukup bagus, tetapi fasilitas pengisian BBM sangat terbatas dan jarak antara tempat peristirahatan juga cukup jauh. Dia bilang, sejak di tol menjelang Terbanggi Besar, sudah berusaha mengisi BBM di tempat peristirahatan, namun stoknya habis.
Pemudik lainnya juga mengeluhkan hal sama yakni sulit mendapatkan BBM. Kesulitan pemudik mendapatkan BBM sebenarnya sudah terjadi sejak kemarin atau H-6 Lebaran.
BPH Migas pun memberi instruksi ke Pertamina untuk segera mengatasi hal ini. Apa kata Pertamina? Berikut berita selengkapnya dirangkum detikFinance:
BPH Migas mendapatkan informasi terkait kelangkaan BBM di Tol Trans Sumatera. Selain itu, wilayah lain juga mengalami kelangkaan yakni Mesuji dan Tulang Bawang.
"BPH Migas selaku Satgas sektor ESDM terkait info terjadi kelangkaan BBM Premium dan Pertamax di Tol Trans Sumatera juga wilayah Mesuji dan Tulang Bawang," kata Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa dalam keterangannya, Jumat (31/5/2019).
Atas kelangkaan tersebut, dia pun memberikan instruksi yang terdiri dari beberapa poin. Berikut instruksinya:
1. Kepala BPH Migas menginstruksikan Pertamina menambah pasokan ketersediaan BBM gasoline baik itu Premium, Pertalite juga Pertamax di jalur tol operasional dan fungsional di Trans Sumatera terutama di sekitar 340 km tol wilayah Lampung ke Palembang.
2. BPH Migas sebagai Satgas sektor ESDM untuk Idul Fitri juga menginstruksikan Pertamina untuk menyiapkan mobil dispenser dan kantong BBM di 15 titik lokasi penjualan BBM yang ada (bukan hanya kios Pertamax) di Tol Bakauheni -Terbanggi Besar - Pematang Panggang- Kayu Agung-Palembang.
3. BPH Migas juga meminta Pertamina menambah armada motoris di jalur Tol Sumatera dan non tol, terutama daerah Mesuji dan Tulangbawang.
4. BPH Migas menghimbau masyarakat yang mudik bisa mengisi BBM sebelum masuk tol operasional dan fungsional, karena penggunaan Tol Lampung ke Palembang baru uji coba tahun ini, jadi langkah-langkah yang terjadi sudah sesuai dengan situasi secara umum tapi perlu ada penyempurnaan untuk pasokan stok BBM.
5. BPH Migas meminta Pertamina dan badan usaha swasta lainnya sebagai penyalur BBM untuk mewaspadai ketersediaan BBM saat arus balik pada tanggal 8 dan 9 Juni, karena akumulasi masyarakat yang mudik saat Lebaran tahun ini dengan waktu yang relatif panjang akan terakumulasi di tanggal tersebut. Karena, tanggal 10 Juni sudah harus masuk kerja dan harus ada konsentrasi BBM yang ekstra di Tol Cikampek untuk Trans Jawa juga di Tol Trans Sumatera daerah Palembang ke Bakauheni.
Menanggapi keluhan pemudik soal susahnya BBM di Tol Trans Sumatera, VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, akan segera melakukan pengecekan dan segera ditindaklanjuti.
"Saya cek dulu ya. Ini akan tindaklanjuti pada intinya, dan pastinya stock coba kita amankan," ujarnya di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Jakarta.
Dia mengatakan, Pertamina sudah menyediakan sejumlah fasilitas untuk melayani mudik. Tambahnya, jika ada kekurangan maka akan segera ditindaklanjuti.
"Jadi intinya kemarin sudah disampaikan di Tol Sumatera ada 18 fasilitas kita yang ada di sana, kalau memang dirasa membutuhkan yang lebih maka kita akan follow up pada kesempatan yang pertama. Cuma pada intinya lebih ke arah stock dan delivery yang kita pastikan tidak ada keterlambatan," jelasnya.
Menurutnya, tidak ada kesulitan untuk menyediakan BBM di Tol Sumatera, namun untuk lebih detailnya ia menunggu laporan di lapangan.
"Seharusnya tidak, nanti kita cek dulu ke teman-teman ya," paparnya.
Sementara itu Pertamina menyatakan ruas Tol Trans Sumatera dari Bakauheni hingga Terbanggi Besar bahkan ruas tol fungsional Terbanggi Besar hingga Kayu Agung menjadi primadona bagi pemudik terlihat dari meningkatnya jumlah kendaraan sejak H-7 atau Rabu lalu (29/5/2019).
Mengantisipasi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) pemudik di ruas tol ini, Pertamina Marketing Operation Region II Sumbagsel melakukan penyesuaian titik SPBU Modular, Kios Pertamina Siaga, dan juga penambahan stok BBM di SPBU reguler di Jalur Lintas Sumatera.
"Kami melakukan evaluasi, antara lain pemindahan dan penambahan SPBU Modular dari ASDP Bakauheni ke KM 163A dan KM 208A, hal ini dilakukan karena pemudik cenderung langsung menuju tol setelah keluar dari kapal feri. Tapi tidak perlu khawatir, saat ini di ASDP Bakauheni tetap kami siapkan Kios Pertamina Siaga untuk melayani pemudik," kata General Manager Pertamina MOR II Sumbagsel, Primarini, dalam keterangan tertulis.
Selain memastikan kesediaan di ruas tol, Primarini memastikan untuk di Jalur Lintas Sumatera kesediaan BBM selalu dipastikan aman. Berdasarkan pantauan, titik keluar yang padat pemudik berada di daerah Terbanggi Besar, Lampung Tengah dan wilayah Tulang Bawang, Lampung.
"Jika keluar di gerbang tol Terbanggi Besar, SPBU terdekat berada di SPBU 24.341.08, selain memastikan stok SPBU aman kami juga menggerakan mobil dispenser di SPBU tersebut dengan stok Premium sebanyak 16 Kilo Liter (KL) dan Pertamax 8 KL. Untuk wilayah Tulang Bawang melalui keluar tol Terbanggi Besar juga ada SPBU 24.345.114, di SPBU kami juga menyiapkan mobil dispenser dengan produk Pertamax sebanyak 16 KL," tambah Primarini.
Ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di Tol Trans Sumatera harus jadi perhatian dalam rangka pelaksanaan mudik lebaran. Pasalnya menurut Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, baru tersedia BBM Pertamax di ruas tol tersebut.
"Nah yang jadi isu mungkin sekarang masih BBM ya. BBM itu kan yang disediakan memang hanya (ada) Pertamax," kata Kepala BPJT Danang Parikesit di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta.
Padahal banyak kendaraan pemudik via Tol Trans Sumatera yang membutuhkan BBM Premium maupun Pertalite, misalnya untuk city car.
"Banyak terutama mobil-mobil city car itu masih ingin tetap mencari premium maupun Pertalite," sebutnya.
Apalagi harga Pertalite dan Pertamax cukup berbeda jauh. Pemudik yang semula memperhitungkan kebutuhan biaya bensin dengan mengacu konsumsi Pertalite jadi harus menghitung ulang.
"Nah ini memang kita, dan harganya kan antara Pertalite dengan Pertamax kan beda. Oleh karena itu mereka harus mengukur ulang lah untuk itu," tambahnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman