Perlancar Distribusi BBM, Bupati Rote Minta Bangun Pom Bensin Mini

Perlancar Distribusi BBM, Bupati Rote Minta Bangun Pom Bensin Mini

Mustiana Lestari - detikFinance
Jumat, 19 Jul 2019 16:51 WIB
Foto: Mustiana Lestari/detikcom
Kabupaten Rote Ndao - Pertamina resmi mengoperasikan SPBU Kompak, di Desa Edalode, Kecamatan Pantai Baru, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam kesempatan tersebut, Bupati Rote Ndao, Paulina Haning Bullu mengapresiasi dibukanya SPBU Satu Harga ini.

"Kami atas nama pemerintah dan masyarakat mengucapkan banyak terima kasih kepada Presiden, Menteri ESDM, Direksi Pertamina yang telah memberikan perhatian. Kepada para pelaksana harus bisa memanfaatkan ini supaya akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pembangunan di Rote Ndau," jelas bupati ketiga di Rote Ndao tersebut, Jumat (19/7/2019).

Kendati demikian, dalam kesempatan itu Paulina menginginkan jobber atau depot Pertamina mini di Rote Ndao. Sebabnya tak lain kelangkaan dan kendala distribusi akibat faktor cuaca.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kalau cuaca normal tidak terganggu apabila angin dan hujan makanya kami minta bangun jobber mengatasi masalah itu. Musim angin seperti sekarang ini Juni sampai Agustus. Kalau musim hujan itu Desember sampai Maret. Jadi itu juga kami ingin jadi perhatian," lanjut perempuan pertama yang jadi bupati di NTT ini.

Menanggapi hal tersebut Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional, Djoko Siswanto mengatakan jobber memang diperlukan untuk menyuplai kebutuhan BBM nelayan.

"Kita akan merencanakan dibangunnya satu jobber untuk BBM kepada nelayan yang bisa dikonsumsi di laut, kalau musim angin kan banyak yang enggak jalan karena ombak. Nah kalau ada jobber ada stok di situ kan," sebut dia.

Kendati demikian, perlu kajian dan perencanaan yang masak meski Pemda sudah menyediakan lahannya.

"Dari lahan yang disediakan pemda ada tim yang studi apakah mudah untuk suplai BBM. Dilihat dekat pantai enggak berapa kedalaman akan dikaji. Distribusi gimana dari segi safety gimana. Kalau depot itu kayak di Cilacap itu kan ada pulau di depannya jadi enggak ganggu kapal yang sandar, lihat juga kedalamannya juga jangan sampai kandas," tambahnya.


GM Pertamina MOR V Jatimbalinus, Werry Prayogi, pun mengatakan tidak menutup kemungkinan juga bekerja sama dengan swasta untuk penyediaan tempat.

"Itu masih kajian di kantor pusat," tandasnya.

Sebelumnya, peresmian SPBU BBM Satu Harga di Rite Ndao dilakukan oleh Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional, Djoko Siswanto, didampingi GM Pertamina MOR V Jatimbalinus, Werry Prayogi serta Bupati Rote Ndao, Paulina Haning Bullu dan Forkopimda Rote Ndao.

SPBU BBM Satu Harga di Rote Ndao ini memiliki sarfas kapasitas tangki pendam untuk Premium 40 KL, Solar 20 Kl dan Pertalite 20 KL. Sementara layanan di SPBU ini terdiri dari 8 nozzle, sebanyak 4 nozzle untuk Premium, 2 nozzle Solar dan 2 nozzle Pertalite dengan kapasitas sampai 50 KL per bulan.

Pengoperasian SPBU dengan tangki timbun berkapasitas 80 kiloliter (KL) tersebut merupakan titik ke-128 dari 154 titik Program BBM Satu Harga yang telah dioperasikan Pertamina. Program BBM Satu Harga dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak 2017 dan hingga akhir tahun 2019, ditargetkan 160 titik, sehingga tersisa hanya 6 titik lagi.

Secara nasional, sebaran 154 titik BBM Satu Harga yang telah dibangun Pertamina terletak di Papua (32 titik), Kalimantan (34 titik), Sumatera (26 titik), Nusa Tenggara (24 titik), Sulawesi (17 titik), Maluku (16 titik) dan Jawa-Bali (5 titik). (prf/hns)

Hide Ads