Pantauan detikFinance, Sabtu (27/7/2019), di lokasi tambang, Rini mengenakan perlengkapan keamanan yang melekat di tubuhnya, mulai dari rompi orange, hingga helm pelindung kepala berwarna putih. Tak lupa dia mengenakan kacamata pelindung. Cuaca gerimis dan berkabut pun menyambut kedatangan Rini.
Rini ditemani sejumlah deputinya, yaitu Deputi Jasa Keuangan, Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo, serta Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi memang (saya) ke sini setelah 51% (saham Freeport dimiliki Indonesia)," katanya di lokasi tambang tanah Freeport, Papua, (3/5/2019).
Rini mengungkapkan dirinya sengaja baru akan menginjakkan kaki di tambang tersebut setelah Indonesia menguasai 51% saham.
"Biarpun saya sebelum-sebelumnya diminta pernah untuk ninjau, saya bilang nggak, sampai (saham Indonesia mencapai) 51% baru sampai sini. Alhamdulillah (saya) sampai sini dan bangga saya," tambahnya.
Indonesia secara sah menguasai 51% saham di tambang Freeport pada 27 September 2018 setelah PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum telah meneken Sales and Purchase Agreement (SPA) dengan Freeport McMoRan Inc. dan Rio Tinto. Penandatanganan dilakukan oleh Dirut Inalum Budi Gunadi Sadikin dan CEO Freeport McMoRan Richard Adkerson
(toy/hns)