Selama ini pemanfaatan limbah dilakukan pabrik semen untuk bahan campuran, namun masih ada sisa yang disimpan di penimbunan.
"Limbah B3 sudah dimanfaatkan oleh pabrik semen tapi kan seiring jumlah PLTU yang cukup banyak sedangkan pabrik semen jumlahnya tetap, sehingga ada yang bisa diambil dan tidak," kata General Manager PLN TJB, Komang Parmita usai pembukaan TJB Infinite 2019 di Hotel Patra Semarang, Selasa (30/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 2018 masih ada 62 persen limbah di penimbunan sehingga dibuatlah rencana pemanfaatannya dengan menjadikan paving, batako, dan beton, bahkan PLN TJB mulai menjalin kerja sama dengan Pemkab Demak untuk mengecor jalan menggunakan bahan limbah B3 sepanjang 3,2 km untuk tahap awal.
"Kapasitas untuk tahun ini baru ngecor jalan di Pemkab Demak 3,2 kilometer rencananya. Paving blok ini produksi inginnya sehari 100 paving, nanti akan terus dinaikkan," jelasnya.
Saat ini proses perizinan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sudah memasuki tahap final dan peralatan untuk mengelola limbah sudah siap. Komang menargetkan masalah izin rampung bulan Agustus 2019 dan langsung bisa berproduksi.
"Target tahun ini sudah produksi, sebenarnya ini tahap perizinan sudah fase final, bayangan saya Agustus sudah keluar dan mulai produksi," tegasnya.
Upaya pemanfaatan limbah tersebut merupakan salah satu syarat agar PLN TJB mendapatkan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) tingkat emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). PLN TJB sudah 6 kali mendapatkan PROPER hijau atau setingkat di bawah emas.
"Ada 7 pilar yang harus dipenuhi. Pemanfaatan limbah B3, angka kami kemarin sedikit masih di bawah kita coba tahun ini akan jadi batako dan paving, kita juga upayakan untuk cor untuk infrastruktur, akan kerja sama dengan Demak dalam tahap ujicoba," pungkas Komang.
(alg/hns)