Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana menjelaskan, revisi ini merupakan bentuk perbaikan layanan kepada masyarakat. Revisi aturan dikeluarkan menyusul padamnya listrik separuh Pulau Jawa.
"Sekali lagi gangguan kemarin tataran operasional, nothing to do regulasi. Kami regulator memandang tugas sesuai wewenang kita, kira-kira peraturan improve apa nggak. Kita mengambil posisi memperbaiki. Dari sisi tugas mulai dari direksi bukan di ESDM, RKAP perusahaan juga tidak di sini," katanya di Kementerian ESDM Jakarta, Senin (5/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misal contoh gini kalau kemarin itu kompensasi diatur, contoh kecil aja kompensasi adalah hak pelanggan kalau pemadaman sekian jam dalam satu bulan misalkan. Tapi itu dengan syarat, jika pelanggan menelpon melalui call center. Itu kan nggak adil, kita coret," kata Rida.
"Pokoknya setiap ada wilayah yang terdampak dan sekian jam memenuhi untuk mendapat kompensasi, ya bayar, tanpa dia harus atau tidak menelpon call center," ujarnya.
Dia berharap, revisi aturan itu bisa diteken Menteri ESDM Ignasius Jonan pekan ini.
"Minggu ini diharapkan Permen itu sudah bisa ditandatangani Pak Menteri. Jadi ada peraturan TMP tingkat mutu pelayanan itu kalau nggak salah Nomor 27 Tahun 2017 itu mengatur hak dan kewajiban pelanggan," tutupnya.
(fdl/fdl)