Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan pihaknya terus berusaha mengurangi impor migas dengan berbagai cara. Salah satunya melalui optimalisasi penggunaan solar dengan campuran biodiesel B20 dan B30.
Selain itu, dia bilang kapasitas produksi Pertamina akan terus ditingkatkan agar mampu mensubstitusi kebutuhan migas di dalam negeri, sehingga impor juga bisa ditekan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih jauh lagi, Indonesia akan mempertimbangkan untuk menerapkan bahan bakar dengan campuran minyak nabati 100% (B100) alias green diesel.
"Kalau teknologi sudah ada, tapi juga perlu waktu. Nggak bisa instan," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Indrasari Wisnu Wardhana mengatakan ekspor akan terus digenjot melalui sejumlah cara. Dalam jangka pendek, pemerintah juga akan mempercepat sejumlah perundingan dagang agar akses pasar terbuka.
"Kita lakukan misi dagang, promosi. Jadi bisa mendorong ekspor dalam waktu pendek," katanya.
(eds/ara)