Listrik Sebagian Jawa Sempat Padam Massal, Ini Kata Insinyur

Listrik Sebagian Jawa Sempat Padam Massal, Ini Kata Insinyur

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 22 Agu 2019 21:30 WIB
Listrik padam massal/Foto: Dok. AP Photo
Jakarta - Sebagian pulau Jawa beberapa waktu lalu mengalami blackout alias mati listrik besar-besaran. Hal ini dikarenakan gangguan pada sistem kelistrikan Jawa-Bali.

Menurut Anggota Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pekik Argo Dahono permasalahan listrik di Pulau Jawa adalah pembangkit listrik yang tidak bisa berdiri sendiri. Kenyataannya, Pulau Jawa cukup luas, lalu konsumen listrik terbesar berada di Jawa bagian barat. Sedangkan pembangkitnya kebanyakan terletak jauh di timur Jawa.

"Saat ini konsumen tersebar listrik itu di Jawa bagian barat. Problem-nya Jawa bagian timur pembangkitnya. Memang Jawa ini tidak dirancang bisa berdiri masing-masing," kata Pekik di markas detikcom, Jakarta Selatan, Kamis (22/8/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selain itu menurut Pekik pembangkit yang digunakan PLN kurang andal. PLN menurutnya masih mengandalkan PLTU yang membutuhkan waktu lama untuk dioperasikan kembali.

"Karena harga jual listrik ditentukan oleh negara DPR, maka sejujurnya keuangan negara ini rada susah. Nah makanya PLN itu operasikan pembangkit murah, salah satunya PLTU. Ciri khas PLTU itu lelet karena mesti manasin air, bisa sehari enam jam, maka mereka lelet kalau mati mau hidupin lagi," kata Pekik.

Sebetulnya ada solusi yang tepat menurut Pekik, yaitu dengan menyiapkan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di setiap daerah. Namun, menurutnya dana yang dibutuhkan cukup banyak.

"Asal ada yang mau bayar bisa aja solusinya. Solusinya bisa siagakan PLTD PLTD di daerah lain itu untuk siapkan kalau blackout, nah sing mau mbayar sopo? Lagi pula aturannya juga nggak ada ya, mau gimana juga mau melakukan hal itu," kata Pekik.


Pekik memberi solusi lain yaitu pembangkit micro grade, berupa solar cell yang bisa digunakan di rumah-rumah.

"Micro grade, bisa juga, karena harga sel surya makin murah, harga solar cell makin murah, baterai makin murah, nanti bisa berdiri sendiri listrik di rumah-rumah," kata Pekik.


(ara/ara)

Hide Ads