Penerbitan surat utang tersebut terbagi ke dalam dua tenor, ada yang 10 tahun dan 30 tahun. Sebanyak US$ 750 juta diterbitkan dengan tenor 10 tahun, dan sisanya untuk 30 tahun.
"Bookbuilding 30 Juli tapi closing semua 5 Agustus. Jumlahnya US$ 1,5 miliar. Masing-masing US$ 750 juta untuk 10 tahun dan US$ 750 juta 30 tahun," kata Direktur Keuangan Pertamina Pahala Mansury di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senior Vice President Corporate Finance Pertamina Narendra Widjajanto mengatakan tingkat bunga surat utang global untuk jangka waktu 10 tahun sebesar 3,65% dan 30 tahun 4,7%.
"10 tahun 3,65%, 30 tahun 4,7%," tuturnya.
Pahala menambahkan, tingkat bunga tersebut terbilang rendah. Dana dari surat utang ini akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure/capex) tahun depan yang diperkirakan sebesar US$ 8 miliar.
"Tingkat bunga terendah karena dari sisi capex kita mempersiapkan 2020 nanti kita perkirakan capex mencapai US$ 8 miliar atau bahkan lebih. 2019 sekitar US$ 4,3 sampai US$ 4,4 miliar," kata Pahala.
Baca juga: 4 Wilayah Migas Dilelang, Hanya 1 yang Laku |
(ara/eds)