General Manager Pertamina Marketing Operation Region IV Jawa Tengah dan DIY, Iin Febrian mengatakan TBBM Rewulu memang layak mendapatkan penghargaan energi efisiensi dan konservasi. Mengingat, selama 6 tahun berturut-turut semenjak tahun 2013-2018 telah mendapatkan Proper emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
"Pencapaian Proper dari KLHK membuktikan bahwa secara operasional dan lingkungan TBBM Rewulu telah patuh terhadap aturan bahkan secara keberlanjutan memberikan perhatian kepada masyarakat sekitarnya dalam program Corporate Social Responsibility (CSR)," ujar Iin dalam keterangan tertulis, Kamis (5/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iin menambahkan, TBBM Rewulu juga mendapatkan penghargaan Subroto Award dari Kementerian ESDM kategori konservasi energi dan efisiensi pada 2019. Selain itu, TBBM Rewulu menjadi satu-satunya Terminal BBM di Indonesia yang telah tersertifikasi ISO 50001 bidang energi.
"Dengan diraihnya penghargaan ini, membuktikan bahwa Pertamina mampu memperlihatkan kepada dunia internasional tentang efisiensi, inovasi dan konservasi energi untuk menjaga keberlangsungan yang seimbang antara operasional dan lingkungan masyarakat di sekitarnya," jelas Iin.
Sebagai informasi, Terminal BBM Rewulu merupakan salah satu dari tujuh Terminal BBM yang berada di wilayah Pertamina MOR IV. Terminal ini didirikan pada tahun 1973 dan menempati lahan seluas 19 hektare.
TBBM Rewulu juga melayani distribusi ke 175 SPBU serta 192 konsumen industri di wilayah Yogyakarta dan eks Karesidenan Kedu dengan jenis produk yaitu gasoline seperti Premium, Pertamax, Pertalite, dan gasoil seperti Pertamina Dex dan Solar serta produk avtur dan FAME.
Sebagai bentuk apresiasi atas implementasi energi efisiensi dan konservasi di negara-negara Asia Tenggara, ASEAN Center for Energy (ACE) yang merupakan salah satu organisasi antarpemerintah di bawah naungan ASEAN menyelenggarakan acara ASEAN Energy Award 2019 bertempat di Bangkok, Thailand pada Rabu (4/9) kemarin.
(akn/akn)