Salah satunya disampaikan Erni Wati, warga Jl Adi Sucipto. Menurutnya, selama dilanda kabut asap dia harus mengeluarkan dana yang lebih dari biasanya.
"Tagihan lisrik saya di Agustus ini naik Rp 500 ribu dibanding bulan sebelumnya. Ini karena kami harus menggunakan AC rumah lebih lama selama asap ini. Bisa jadi pemakaian di selama September nanti akan meningkat lagi," kata Erni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengakuan Elsa Susanti, warga Jl Subrantas, Kecamatan Tampan, dia juga harus mengeluarkan dana berlebih. Misalkan saja, dia mengaku harus rajin membeli beberapa suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh buat keluarganya.
"Ya selama kabut asap ini, biaya kita pasti bertambah. Saya harus rajin membelikan suplemen buat keluarga, agar kondisi badan tetap fit. Ini jaga-jaga biar tidak sakit," kata Elsa.
Ini belum lagi kondisi malas untuk belanja ke pasar tradisional. Dengan kondisi asap, para kaum ibu malas berbelanja kebutuhan dapur ke pasar.
"Kita malas belanja ke pasar, akhirnya beli pada pedagang sayur keliling. Jelas pedagang keliling ini harganya lebih mahal dari pasar. Tapi mau bagaimana lagi, kita juga malas keluar rumah karena asap," kata Elsa.
(dna/dna)