"Membuat keputusan ini tidak mudah, tidak juga dianggap enteng, tetapi sayangnya itu perlu sebab kami berupaya menyelaraskan operasi kami untuk mengurangi aktivitas pelanggan," kata juru bicara Emily Mir melalui email seperti dikutip dari Reuters, Kamis (10/10/2019).
Pemangkasan karyawan ini merupakan lanjutan dari PHK yang pernah Halliburton umumkan pada awal tahun 2019 ini. Sebelumnya, ia mengatakan akan mengurangi karyawan sebanyak 8%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kehabisan Uang, PBB Terancam Bangkrut! |
Perusahaan yang berbasis di Houston ini adalah perusahaan jasa ladang minyak terbesar ketiga di belakang Schlumberger dan GE Baker Hughes. Selain itu, Halliburton juga merupakan penyedia armada fracking hidrolik terbesar.
Berdasarkan data dari Refinitiv IBES, Halliburton akan melaporkan laba kuartal ketiga pada 21 Oktober nanti. Perusahaan diperkirakan akan melaporkan laba 35 sen per saham, turun dari 50 sen per saham pada kuartal yang sama tahun lalu.
Saham Halliburton turun dari US$ 18,18 di perdagangan tengah hari pada hari Rabu kemarin.
(hns/hns)