Dituding Biang Kerok Neraca Dagang Tekor, Berapa Besar Impor BBM RI?

Dituding Biang Kerok Neraca Dagang Tekor, Berapa Besar Impor BBM RI?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 06 Nov 2019 16:38 WIB
Kilang Pertamina/Foto: Dok. Pertamina
Jakarta - Penyelesaian impor bahan bakar minyak (BBM) masih menjadi pekerjaan pemerintah. Sebab, impor BBM disebut-sebut sebagai salah satu penyebab neraca dagang tekor.

Lantas, berapa besar impor BBM sebenarnya?

Dalam acara bertajuk Media Breafing Proyek Kilang Stretegis, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina (Persero) Ignatius Tallulembang menjelaskan, kapasitas terpasang kilang yang ada saat ini baru 1 juta barel per hari. Dari kapasitas terpasang itu, jumlah yang berproduksi sekitar 850 ribu barel per hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dari 850 ribu barel tersebut, BBM yang dihasilkan sekitar 650 ribu barel per hari.

"Kondisi saat ini 2018, kita tahu bersama kita masih impor sebagian besar produk (BBM), karena kapasitas kilang baru 1 juta (barel per hari). Dari 1 juta kapasitas terpasang, beroperasi 800 ribu sampai 900 ribu, katakanlah average 850 ribu, menghasilkan produk BBM 600 ribu-650 ribu barel ribu, BBM itu gasoline, solar," katanya di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (6/11/2019).

Sementara, kebutuhan BBM nasional lebih dari dua lipatnya sekitar 1,3-1,4 juta barel per hari. Artinya, dengan konsumsi 1,4 juta barel lalu produksi dalam negeri cuma 650 ribu barel, sisa BBM itu masih dipenuhi impor.

"Kemudian kebutuhan BBM kita dua kali lipat 1,3-1,4 juta ketergantungan energi dalam negeri sebagian besar masih kita impor," jelasnya.


Oleh sebab itu, Pertamina saat ini tengah membangun enam kilang di mana dua di antaranya adalah kilang baru. Dengan begitu diharapkan produksi BBM bisa dipenuhi dalam negeri lebih banyak lagi.

"Kita akan tingkatkan kapasitas 1 juta menjadi 2 juta kapasitas kilang," ujarnya.


(ara/ara)

Hide Ads