Tekan Impor Migas, Apa Kabar Pembangunan Kilang Pertamina?

Tekan Impor Migas, Apa Kabar Pembangunan Kilang Pertamina?

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Kamis, 12 Des 2019 15:14 WIB
Ilustrasi. Foto: pertamina
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta PT Pertamina (Persero) menekan impor migas. Upaya menekan impor migas bisa dilakukan dengan fokus pada pembangunan kilang.

Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin mengatakan perusahaan migas pelat merah tersebut tengah mengebut pembangunan kilang dengan mitranya.

"Jadi ibu Nicke itu udah berhasil yang Balikpapan itu sudah mulai bangun. Yang di Tuban juga mulai bangun, tinggal tunggu jadinya saja," ujar Budi di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa kerja sama pembangunan Kilang Cilacap dengan Saudi Aramco masih terus berjalan. Namun nilai investasi pembangunan kilang tersebut masih menanti hitungan yang pasti.


"Soal kerja sama Aramco masih berjalan. Opsi kerja sama seperti di Balikpapan, bangun yang baru. Eksisting tetap operasi tapi sistemnya toll fee. Ini dilanjutkan. Targetnya di triwulan pertama tahun depan ini sudah harus selesai," kata Nicke.

Nicke menambahkan, kerja sama Mubadala dan Abu Dhabi National Oil Company (Adnoc) akan diteken bulan depan terkait pembangunan kilang. Penandatanganan kerja sama pastinya dilakukan pertengahan Januari.

"Mubadala dan Adnoc rencananya akan ada penandatanganan nanti pak presiden ke Abu Dhabi di pertengahan Januari, baik itu Balikpapan maupun Dumai," ujar Nicke.

Ia menjelaskan, pembangunan Kilang Tuban tengah dalam tahap reklamasi dan masih membutuhkan lahan tambahan 200 hektare (ha). Kemudian untuk Kilang Balongan proses FEED dan EPC dilakukan bersamaan.

"Dengan skema ini proyek bisa selesai lebih cepat," tuturnya.




(ara/fdl)

Hide Ads