Harga Gas Proyek Gasifikasi Batu Bara Pertamina dan PTBA Bakal Mahal?

Harga Gas Proyek Gasifikasi Batu Bara Pertamina dan PTBA Bakal Mahal?

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Kamis, 12 Des 2019 18:34 WIB
Foto: Reuters
Jakarta - PT Pertamina (Persero) membeberkan proyek gasifikasi batu bara dengan PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Nilai investasi yang tidak sedikit dikhawatirkan membuat harga jual gas nantinya tinggi.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan pihaknya sudah berhitung dengan PTBA terkait harga jualnya. Produk yang dihasilkan dengan PTBA adalah dimethyl ether (DME) yang merupakan produk gasifikasi batu bara dan bisa dijadikan substitusi LPG.

"Gasifikasi dengan PTBA kita sudah berhitung sebetulnya. Produk Pertamina kan DME kan buat substitusi dari LPG," kata Nicke di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan bahwa harga produk akan kompetitif karena PTBA akan memasok batu bara dengan kalori rendah yang harganya bisa di bawah harga pasar.


"Seperti halnya, batu bara kan yang low range. Jadi kita bisa berhitung," tutur Nicke.

Sebagai informasi, PTBA akan membuat perusahaan patungan dengan beberapa perusahaan untuk hilirisasi batu bara.

Di Tanjung Enim, PTBA akan membentuk perusahaan patungan dengan 3 perusahaan lainnya yakni PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Chandra Asri Petrochemical.

Di Tanjung Enim, perusahaan ini nantinya memproduksi sejumlah produk antara lain dimethyl ether (DME) yang merupakan produk gasifikasi batu bara dan bisa dijadikan substitusi LPG. Lalu, juga akan memproduksi pupuk dan polypropylene. Sementara, di Peranap, PTBA menggandeng Air Product dan Pertamina. Nantinya, akan memproduksi DME.




(ara/fdl)

Hide Ads