Proyek Jargas Digenjot, Tabung Gas Bakal Tinggal Kenangan

Proyek Jargas Digenjot, Tabung Gas Bakal Tinggal Kenangan

Soraya Novika - detikFinance
Senin, 06 Jan 2020 23:15 WIB
Tabung gas/Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan punya sebuah rencana setelah harga gas industri turun menjadi US$ 6/MMBTU Maret nanti. Rencana tersebut adalah menggenjot pembangunan jaringan gas rumah tangga.

Tujuannya agar rumah tangga tak lagi menggunakan gas tabung.

"Jargas (Jaringan Gas) mau diselesaikan, kita mau membangun jejaring gas rumah sehingga tabung gas 3 kg dan 12 kg (nanti) tidak perlu ada. Kalau enggak ada (tabung gas) cost kami sangat besar sekali bisa dikurangi," ujar Luhut di kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Senin (6/1/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selain itu, Luhut menambahkan, khusus untuk harga gas industri sedang dipersiapkan agar bisa turun sesuai target Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebelumnya Jokowi menargetkan harga gas industri harus bisa turun dalam 3 bulan.

"Presiden memberi kami target 3 bulan harus selesai, Maret harus selesai. Jadi saya challenge (tantang) awal Maret kami sudah bisa selesai, jadi kami mau harga gas di US$6," tutur Luhut.

Luhut juga menegaskan pemerintah tak akan mengambil opsi memberikan subsidi terhadap harga gas industri. Keputusan pemerintah tetap, yaitu memangkas harga gas industri menjadi US$ 6/MMBTU.

"Justru subsidi ini banyak yang tidak harus disubsidi," tutur Luhut.




(hns/hns)

Hide Ads