Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan pengurangan jatah impor minyak mentah dilakukan untuk menekan defisit neraca perdagangan.
"Mungkin itu dalam rangka upaya kan kita bagaimana mengatasi neraca perdagangan maka impor harus dikurangi," kata Dwi di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Neraca Dagang Diprediksi Masih Defisit |
"Kalau impor crude harus optimalkan crude produksi dalam negeri. Jadi pengurangan impor itu apakah itu crude apakah itu di BBM-nya. Kalau BBM dengan ada biodiesel B30 segala macam akan mengurangi impornya," ujar Dwi.
Sebelumnya, Plt Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan kuota impor minyak Pertamina dikurangi 8.000 barel per hari.
"Impor crudenya Pertamina saya kurangi 8.000 barel per hari selama 2020," ujar Djoko di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (14/1/2020).
(ara/zlf)