Agus Gumiwang mengatakan besaran diskon tarif listrik belum ditetapkan. Namun menurutnya, agar industri nasional bisa lebih kompetitif, paling tidak tarif listrik industri selayaknya turun sekitar 15%. Jika misalnya saat ini industri membayar listrik sekitar 7,1 sen per kWh, dengan adanya diskon diharapkan menjadi 6 sen per kWh.
"Kita lihat diskonnya ya, misalnya sekarang harga listriknya 7,1 sen per kWh, let's say misalnya kemudian diskon sampai ke 6 sen saja itu kan cost of production bisa 15% lebih rendah," kata Agus di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun untuk kepastian berapa besar diskon yang akan diberikan, menurutnya masih perlu dibicarakan lebih lanjut dengan kementerian terkait.
"Tapi saya belum bisa tahu berapa diskonnya karena secara detail dibicarakan," tambahnya.
Sementara itu pihak PT PLN (Persero) belum bisa memberikan banyak keterangan. Perusahaan listrik negara itu menyerahkan masalah tarif tersebut kepada kementerian yang berwenang.
"Pasti Pak Menteri nanti akan menyampaikan karena kalau masalah tarif kan regulator," kata Vice President Public Relations PT PLN Dwi Suryo Abdullah saat dihubungi secara terpisah.
Simak Video "Video: Pemerintah Batal Beri Diskon Tarif Listrik 50 Persen, Kenapa?"
[Gambas:Video 20detik]
(toy/fdl)