Harga minyak dunia naik lebih dari 3% pada perdagangan Rabu (12/2/2020) kemarin. Kenaikan ini dipicu karena China melaporkan jumlah kasus terinfeksi virus corona mulai menurun secara harian.
Hal ini memberi harapan bagi para investor. Naiknya harga minyak ini dipandang para investor sebagai tanda bahwa permintaan minyak dunia di China akan kembali pulih.
Mengutip Reuters, Kamis (13/2/2020), harga minyak mentah jenis Brent LCOc1 naik US$ 1,78 atau 3,3% menjadi US$ 55,79 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) CLc1 AS naik US$ 1,23 atau 2,5% ke level US$ 51,17.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, China mengkonfirmasi wabah virus corona di China telah melambat ke level terendah sejak 30 Januari.
"Laporan dari China menunjukkan pengurangan jumlah kasus virus baru yang memaksa akumulasi tambahan di berbagai kelas aset hari ini," ujar Presiden Ritterbusch and Associates di Galena Illinois, Jim Ritterbusch, Kamis (13/2/2020).
Kemunculan virus Corona di China telah menimbulkan kekhawatiran pasar termasuk investor. Sebab, pembatasan perjalanan ke dan dari China mengurangi penggunaan bahan bakar.
Bahkan, dua kilang terbesar China mengurangi produksi sekitar 940 ribu barel per hari (bph) sebagai akibat penurunan konsumsi minyak. Jumlah itu mewakili 7 persen dari total produksi mereka pada 2019.
Oleh karenanya, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memangkas perkiraan pertumbuhan global dalam permintaan minyak sebesar 230 ribu barel per hari. Bahkan, OPEC juga merekomendasikan pemangkasan lebih lanjut 600 ribu barel per hari untuk membendung penurunan harga minyak. Akan tetapi OPEC masih menunggu tanggapan dari Rusia.
(ara/ara)