PT PLN (Persero) mencatat sebanyak 2.394 gardu distribusi terdampak banjir akibat hujan yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya pada Selasa (25/2/2020). Sebanyak 1.219 gardu sudah menyala dan 1.175 gardu masih padam hingga pukul 17.00 WIB.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini menyampaikan rasa simpatinya terhadap warga yang terdampak pemadaman listrik. Namun, Zulkifli bilang, pemadaman terpaksa dilakukan agar tidak ada korban yang tersengat listrik.
"Terkait kondisi kelistrikan DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten, terpantau hingga pukul 17.00 WIB dari total 2.394 gardu distribusi terdampak banjir, PLN telah menyalakan sebanyak 1.219 atau sekitar 50% dari gardu terdampak. Sementara, 1.175 gardu distribusi masih dipadamkan demi keamanan warga," kata Zulkifli di Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (25/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara lebih rinci, Zulkifli menjelaskan wilayah DKI Jakarta yang masih padam meliputi Cempaka Putih, Pondok Kopi, Pondok Gede, Menteng, Bandengan, Kramat Jati, Cengkareng, Bulungan, Marunda, Kebon Jeruk.
"Untuk Jawa Barat meliputi sebagian Bekasi, Karawang, Purwakarta, Cikarang, dan Gunung Putri. Sementara untuk Banten yaitu sebagian Cikupa, Teluk Naga, dan Serpong," sebutnya.
Awalnya, Zulkifli mau meninjau gardu distribusi listrik yang berada di Pulomas. Namun mengingat hari sudah gelap, tinjauan tersebut dibatalkan.
Meski begitu, ia memastikan distribusi listrik PLN yang terletak di Pulomas dalam kondisi baik karena hanya mengalami genangan air setinggi 35 cm. Untuk itu, pihaknya memastikan jika air sudah surut listrik akan dinyalakan.
"Gardu distribusi yang berada di lokasi perumahan kami berhasil meyakinkan bahwa kondisi gardu itu 30-35 cm di atas posisi air yang tertinggi sehingga gardu distribusi PLN dalam kondisi baik, dalam kondisi kering, sehingga kalau air sudah surut kami bisa menyalakan listrik di lokasi di sini," ucapnya.
(eds/eds)