Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto siang ini (3/3) memanggil Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam rangka membahas peningkatan pendapatan dan asset recycling untuk perusahaan pelat merah tersebut. Fokus utama yang dibahas siang itu adalah alternatif pembiayaan investasi PLN.
"Kita mencoba mencari alternatif untuk pembiayaan investasi PLN ke depan," ujar Zulkifli ditemui di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020).
Terkait apa saja alternatif yang ditawarkan, Zulkifli enggan buka suara. Menurutnya, pembahasan mendalam terkait hal tersebut akan dibahas lagi dua pekan mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baru bicara alternatif, nantilah, kami diminta 2 minggu lagi ke Kemenko (Kemenko Perekonomian) untuk menyampaikan rencana daripada masukan PLN bagaimana membiayai investasi, cuma itu," sambungnya.
Meski demikian, Zulkifli mengungkapkan perusahaannya itu butuh minimal investasi Rp 400 triliun sampai 2024 mendatang.
"Ya, kalau setahun itu Rp 100 triliun dikali 4 itu berarti Rp 400 triliun," pungkasnya.
Sejak ditunjuk Menteri BUMN Erick Thohir sejak 23 Desember 2019 lalu, Zulkifli langsung mendapat tugas berat. Salah satunya yaitu wajib merealisasikan rasio elektrifikasi 100% di Indonesia hingga menciptakan tarif listrik yang efisien baik untuk masyarakat maupun industri.
Selain itu, para pimpinan PLN ini juga ditugaskan untuk meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) sebagai sumber listrik. Serta pemenuhan listrik ramah lingkungan untuk ibu kota baru.
(eds/eds)