Pascainsiden CPP Gundih, PGN Pastikan Penyaluran Gas Aman

Pascainsiden CPP Gundih, PGN Pastikan Penyaluran Gas Aman

Inkana Putri - detikFinance
Kamis, 16 Apr 2020 19:37 WIB
PGN
Foto: Danang Sugianto
Jakarta -

Dalam menjaga keberlangsungan penyaluran gas bumi yang andal pasca insiden Central Processing Plant (CPP) area Blok Gundih Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melakukan penyaluran gas bumi dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG) menggunakan teknologi GTM (Gas Transportation Module) atau Gaslink Truck untuk menjaga suplai Jargas Rumah Tangga di wilayah Semarang dan Blora tetap aman.

Seperti yang telah diestimasikan, penyaluran CNG dilakukan untuk menyuplai jargas Rumah Tangga di Semarang sebesar 1.100 M3 - 1.300 M3 per hari dan Blora besar 280-300 M3 per hari. Mengingat kedua wilayah tersebut terdampak insiden CPP Gundih dan sempat terhenti aliran gasnya.

"Sampai saat ini, penyaluran CNG berjalan lancar dan aliran gas di pelanggan rumah tangga normal. Nyala api di kompor-kompor pelanggan tetap normal, tidak mengalami penurunan. Namun ini hanya sementara sampai CPP Gundih beroperasi normal kembali, karena proses perbaikan belum selesai," ujar Sales Area Head PGN Semarang Heri Frastiono dalam keterangan tertulis, Kamis (16/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Heri juga mengatakan bahwa kondisi darurat COVID-19 saat ini juga menyebabkan konsumsi gas bumi masyarakat menjadi meningkat. "Peningkatan konsumsi gas di Semarang mencapai dua kali lipat. Pemakaian gas di Semarang pada bulan Februari lalu mencapai 25.000 per M3. Kemudian melonjak menjadi 53.000 M3 pada bulan Maret. Di luar insiden beberapa waktu lalu, kami berupaya untuk memastikan kebutuhan gas bumi masyarakat tetap tercukupi," ujarnya.

Agar mencukupi pasokan gas bumi di Semarang, PGN memiliki dua sumber pasokan gas bumi. Untuk wilayah Semarang dipasok gas yang bersumber CNG di Jawa Timur maupun Jawa Barat yang disalurkan melalui jaringan pipa distribusi gas bumi di Wilayah Tambak Aji hingga Wijaya Kusuma. Sementara, Jargas di Semarang Timur mendapatkan pasokan gas dari sumber gas di Blora.

ADVERTISEMENT

"Kami memastikan agar dua sumber pasokan gas bumi itu tetap lancar hingga pendistribusian ke masyarakat," imbuhnya

Adapun sampai saat ini, total pelanggan Jargas Rumah Tangga PGN di Jawa Tengah sebanyak 2.516 SR, dengan rincian di Semarang sebanyak 1.875 SR dan Blora 641 SR. Heri mengatakan bahwa PGN akan terus berupaya untuk memperluas pemakaian gas di Jawa Tengah untuk meningkatkan daya saing produk dan layanan dimana gas bumi menjadi energi yang ramah lingkungan.

Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat juga menjelaskan PGN akan terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat melalui Jargas. Di tengah kondisi COVID-19 ini, PGN akan tetap melanjutkan proyek-proyek terkait jaringan gas.

"Jaringan gas untuk rumah tangga tersambung langsung dengan masyarakat, sehingga kami yakin masyarakat bisa langsung menikmati gas dengan harga yang sangat kompetitif. Hal itu juga bisa membantu perekonomian masyarakat, serta memberikan nilai lebih bagi pemerintah untuk penghematan subsidi maupun dalam penghematan impor," katanya.

Selain itu, banyaknya potensi industri baru di wilayah Jawa Tengah mendorong PGN untuk bisa menunjang ketersediaan energi yang efisien. Peningkatan utilisasi gas bumi untuk industri dapat meningkatkan kualitas dan daya saing industri. Sehingga, Jawa Tengah berpotensi untuk menjadi wilayah pengambangan gas untuk sektor rumah tangga maupun industri.

Adanya infrastruktur gas bumi di Jawa Tengah yang memadai, maka akan memberikan jaminan wilayah Jawa Tengah bisa mendapatkan pasokan gas secara berkelanjutan. Targetnya yaitu agar manfaat lebih dari gas bumi dapat dirasakan secara lebih luas oleh masyarakat Jawa Tengah.




(mul/ega)

Hide Ads