PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya memperkirakan akan terjadi lonjakan konsumsi listrik di Jakarta pada Idul Fitri 2020 imbas adanya larangan mudik. Menurut General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Doddy B Pangaribuan, perkiraannya lonjakan mencapai 30,31% dibandingkan Lebaran 2019.
Selain larangan mudik, faktor lainnya adalah pengaruh pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sehingga terjadi lonjakan konsumsi listrik.
"Kita lihat bahwa terjadi kenaikan beban puncak, kenapa? kemungkinan besar dan kami proyeksikan ini akibat dari larangan mudik. Jadi buat kami sendiri larangan mudik ada berkahnya sehingga jualan kami bisa naik 30,3% di Idul Fitri," kata dia saat konferensi pers virtual, Jumat (22/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perkiraan beban puncak selama perayaan Idul Fitri yaitu 3.508,31 MW. Angka ini serupa dengan beban puncak Jakarta saat akhir pekan selama pandemi COVID-19
Doddy menjelaskan bahwa pasokan listrik aman karena perkiraan beban puncak saat Idul Fitri berada di bawah daya mampu pembangkit di Jakarta yang berada di angka 11.460 MW.
"Jadi Insya Allah, mudah-mudahan perkiraan ini tidak meleset sehingga pengaturan pembangkitan, kemudian transmisi dan distribusi juga bisa sesuai dengan apa yang kami proyeksikan," sebutnya.
Pihaknya telah melakukan berbagai persiapan jelang Lebaran, yaitu melakukan inspeksi jaringan listrik, simulasi keandalan listrik Masjid Istiqlal, menyiagakan 2.688 personel, serta menyiagakan peralatan pendukung untuk pengawalan pasokan dan keandalan kelistrikan perayaan Idul Fitri tahun ini.
"Kalau kita lihat dari peralatan pendukung kita punya mobil deteksi gangguan ada 7 unit, UPS 41 unit, unit trafo bergerak 4 unit, unit gardu bergerak ada 5 unit, unit kabel bergerak ada 5 unit, genset kita siapkan 4 unit, dan crane sebanyak 4 unit," tambahnya.
(toy/fdl)