Pembangunan Kilang Balikpapan Dikebut, Apa Manfaatnya?

Pembangunan Kilang Balikpapan Dikebut, Apa Manfaatnya?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 02 Jun 2020 12:47 WIB
Pengembangan Kilang Minyak Balikpapan terus dilakukan. Dengan adanya proyek Refinery Development Master Plan (RDMP), kapasitas produksi anak anak 38%.
Kilang Balikpapan/Foto: Suhandi Ridho
Jakarta -

Progres pembangunan kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan saat ini mencapai 16,32%. Capaian ini naik dari triwulan I-2020 yang tercatat 15,02%.

"Saya mengapresiasi karena di tengah kondisi COVID-19 ini Pertamina sanggup menyelesaikan target pekerjaan sesuai dengan timeline yang diberikan di mana mencapai 16.32%," kata pengamat energi Mamit Setiawan, Selasa (2/6/2020).

Ia mengatakan bahwa proyek RDMP Kilang Balikpapan merupakan suatu langkah strategis dalam menjaga ketahanan energi nasional terutama untuk kawasan Indonesia bagian timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan peningkatan kapasitas sebesar 100.000 BOPD dari 260.000 menjadi 360.000 BOPD setidaknya ke depan dapat memenuhi kebutuhan BBM di kawasan Kalimantan dan sekitarnya," ujarnya.

Mamit juga menilai satu keunggulan lagi dari RDMP Balikpapan adalah peningkatan kualitas BBM dari standar setara EURO II menjadi setara EURO V. Ini sejalan dengan keinginan pemerintah dan juga dunia internasional untuk menyediakan BBM berkualitas dan ramah lingkungan.

ADVERTISEMENT

"Poin penting lain dari project RDMP Balikpapan ini adalah mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar sehingga Ekonomi masyarakat sekitar bisa tumbuh dan terus terjaga daya belinya," ungkapnya.

Selain itu Mamit berpandangan bahwa proyek ini sangat membantu pemerintah daerah terkait dengan penerimaan pajak dan juga non-pajak untuk pembangunan daerahnya. Jumlah pekerja yang terlibat dalam proyek ini sangat banyak sehingga ditengah kondisi pandemi seperti ini sangat membantu dalam mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia.

Meski demikian Mamit mengingatkan bahwa tantangan ke depan yang harus diperhatikan di tengah kondisi COVID-19 oleh Pertamina bagaimana pekerjaan RDMP bisa tetap berjalan secara maksimal mengingat sampai saat ini belum diketahui kapan pandemi ini akan berakhir.

"Protokol-protokol dan SOP dalam bekerja selama pandemik ini berlangsung harus tetap diperhatikan secara ketat dan maksimal mengingat urgensi dari proyek RDMP Balikpapan ini. Selain itu,melalui sinergi dengan project new crude tanked facility Lawe Lawe sangat memperkuat posisi ketahanan energi nasional dan di harapkan ke depan kita sudah tidak mengimpor minyak lagi," katanya.

Tekno

Berlanjut di halaman berikutnya.

Sebelumnya, Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan progress RDMP Balikpapan saat ini masih on the track, meskipun dalam pelaksanaan pengerjaannya harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Megaproyek RDMP dan GRR merupakan proyek strategis nasional yang telah ditetapkan untuk terus dijalankan di tengah pandemi COVID-19 serta fluktuasi harga minyak mentah dan kurs rupiah terhadap dollar. Proyek ini penting untuk memastikan ketahanan dan kemandirian energi nasional dapat segera terwujud," ujar Fajriyah.

Dia menuturkan progress RDMP Balikpapan per 17 Mei 2020 meliputi empat pekerjaan yakni engineering (6,05%), Procurement (5,85%), Construction (4,38%) dan Commissioning (0,03%) sehingga secara keseluruhan mencapai 16,32%.

Proyek RDMP dan GRR secara keseluruhan, tambah Fajriyah, saat ini mempekerjakan sekitar 5.000 tenaga kerja di mana mayoritas di RDMP Balikpapan. Pada umumnya pekerja di RDMP Balikpapan berasal dari pekerja lokal, sehingga pihaknya harus terus menjaga keberlangsungan proyek ini agar ekonomi masyarakat di wilayah operasi bisa terus tumbuh dan bergerak maju.

Menurut Fajriyah, RDMP Balikpapan akan meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari serta meningkatkan kualitas produk BBM dari setara Euro II menjadi setara Euro V. Proyek RDMP Balikpapan juga disinergikan dengan pembangunan New Crude Lawe-Lawe Tankage Facility dengan kapasitas penyimpanan sebesar 2 juta barel.


Hide Ads