PLN Beberkan Penyebab Tagihan Listrik Bengkak

PLN Beberkan Penyebab Tagihan Listrik Bengkak

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 12 Jun 2020 06:40 WIB
Subsidi Listrik
Foto: Tim Infografis, Mindra Purnomo

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan perbandingan tarif listrik antara Indonesia dengan beberapa negara lain. Indonesia diklaim paling murah.

Direktur Bisnis dan Usaha Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Hendra Wahyudi mengatakan sejak 2017 hingga saat ini tarif listrik yang ditetapkan pemerintah ke masyarakat sebesar Rp 1.467 per kWh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi supaya ini pembelajaran kita semua, bukan kami ingin membandingkan tapi ini kan fair membandingkan kondisi kita dengan negara tetangga. Ini lebih kompetitif, apalagi industri besar kita paling murah," kata dia melalui telekonferensi, Kamis (11/6/2020).

Jika dibandingkan negara lain khususnya negara-negara tetangga, Hendra bilang, besaran tarif untuk rumah tangga jauh lebih mahal. Misalnya, Thailand Rp 1.789, Filipina Rp 2.424, dan Vietnam Rp 1.581.

ADVERTISEMENT

Sementara jika dibandingkan dengan tarif industri besar, tarifnya jauh lebih murah lagi. Pemerintah hanya mematok tarif untuk industri besar Rp 997 per kWh, sedangkan Malaysia mencapai Rp 1.018 dan Thailand Rp 1.017 per kWh.

"Ini lebih kompetitif, apalagi industri besar kita paling murah, Rp 997 per kWh. Sedangkan Malaysia Rp 1.018 dan Thailand Rp 1.017. Jadi itu effort kita, pemerintah tetap komit agar kompetitif, apalagi lebih efisien," ucapnya.

Dengan besaran biaya tersebut, Hendra menyebut pemerintah masih memberikan subsidi kepada masyarakat. Sebab pemerintah mematok tarif listrik tidak berubah sejak 2017, padahal tarif terus mengalami perubahan setiap bulannya.

Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2020, tarif listrik harus disesuaikan setiap tiga bulan sekali dengan mempertimbangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar, harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP), inflasi dan harga patokan batu bara.

"Jadi ini dengan edukasi ini kita perlu memahami, sebenarnya kita yang duduk di sini semua di subsidi, karena ini ditahan tarifnya. Sebetulnya sudah Rp 1.500-an ke atas," tutur Hendra.



Simak Video "Video: Siap-siap! Diskon Tarif Listrik 50% Bakal Ada Lagi"
[Gambas:Video 20detik]

(fdl/fdl)

Hide Ads