Produsen kabel PT Volsel Electric Tbk (VOKS) melakukan pengiriman perdana kabel tegangan tinggi 150 kilovolt (kV) untuk mega proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW) PT PLN (Persero).
Chief Commercial Officer Voksel Electric Rizal Nangoy mengatakan pengiriman kabel itu merupakan tipe 150 kV high voltage Under Ground Cable (UGC), untuk tahap pertama. Kemudian akan diikuti tahap berikutnya pada awal Juli 2020 dengan total sepanjang 45 kilometer (km).
"Di tengah kondisi pandemi COVID-19 saat ini, perseroan tetap menjalankan komitmen untuk mendukung Proyek Strategis Nasional bidang energi, sebagai bagian dari megaproyek pembangkit listrik 35 ribu MW PT PLN (Persero)," kata Rizal dalam keterangannya, Selasa (23/6/2020).
Kabel 150 kV itu dikirim dari pabrik Voksel di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat pada Senin, 22 Juni 2020 dan dihadiri perwakilan dari PLN Konstruksi Sumatra, Pusertif, dan Puslitbang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rizal berharap agar pengiriman kabel ini menjadi momentum pihaknya untuk selalu siap mendukung Proyek Strategis Nasional 35 ribu MW. Perusahaan sendiri telah menyelesaikan perluasan pabrik kabel tegangan tinggi sehingga kapabilitas dan kapasitas produksi naik menjadi sebesar 800 kilometer (km) per tahun.
Sebagai bagian dari rencana investasi dan ekspansi jangka panjang, di tahun 2019 PT Voksel Electric Tbk. telah menyelesaikan perluasan pabrik kabel tegangan tinggi. Voksel merupakan produsen kabel pertama di Indonesia yang bisa memproduksi sampai dengan 275 kV kabel bawah tanah (underground cable/UGC).
Sementara itu Chief Finance Officer PT Voksel Electric Tbk Juan Shen mengatakan bahwa dengan produk ini perseroan siap untuk memperluas pasar ekspor ke beberapa negara di Asia, Eropa, dan Australia.
Juan menjelaskan untuk mendukung pelaksanaan rencana strategis pengembangan dan ekspansi lini kabel high voltage, perseroan telah menerbitkan Obligasi I Voksel Electric Tahun 2019 pada 13 Desember 2019.
Melalui emisi obligasi yang mendapat peringkat idA- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) tersebut, menurutnya Voksel berhasil menggalang dana sebesar Rp500 miliar yang digunakan untuk modal kerja untuk produk high voltage.
(fdl/fdl)