Siap-siap! Exxon Pertimbangkan PHK Global

Siap-siap! Exxon Pertimbangkan PHK Global

Soraya Novika - detikFinance
Rabu, 02 Sep 2020 23:11 WIB
Harga Minyak Jatuh, Laba Perusahaan Migas Anjlok
Ilustrasi/Foto: BBC
Jakarta -

Exxon Mobil Corp, perusahaan minyak dan gas asal Amerika Serikat (AS) tengah mempertimbangkan pemutusan hubungan kerja (PHK) di seluruh wilayah kerja perusahaannya di seluruh dunia. Demikian menurut juru bicara Exxon, setelah perusahaan mengumumkan program 'voluntary lay-off' atau PHK sukarela di Australia beberapa waktu lalu.

Exxon merupakan perusahaan migas pertama di AS yang mengumumkan rencana PHK tersebut karena terdampak oleh jatuhnya permintaan akan bahan bakar minyak (BBM) akibat pandemi COVID-19.

Perusahaan bahkan telah memangkas belanja modal mereka tahun ini sebesar 30% menjadi sekitar US$ 23 miliar. Pada Agustus lalu perusahaan juga menyebutkan berencana memotong belanja modal dan biaya operasional untuk mempertahankan dividennya setelah mencatatkan kerugian pada kuartal pertama dan kedua tahun ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sedang lakukan evaluasi di wilayah operasi setiap negara untuk mengkaji kemungkinan adanya efisiensi tambahan untuk menyesuaikan ukuran bisnis kami dan membuatnya lebih kuat di masa mendatang," ujar juru bicara Exxon Casey Norton dikutip dari Reuters, Rabu (2/9/2020).

Pernyataan juru bicara Exxon tersebut berubah dari pernyataan sebelumnya, yang mana pada Juli lalu, Exxon mengatakan kepada Reuters bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk PHK akibat pandemi dan tidak ada target secara persentase untuk mengurangi tenaga kerja melalui tinjauan karyawan tahun ini.

ADVERTISEMENT

Langsung klik halaman selanjutnya.

Di Australia, Exxon mengatakan pada Rabu ini bahwa mereka telah menyelesaikan peninjauan pekerjaan proyek yang kini tengah dikerjakan dan juga proyek berikutnya di negara itu. Selain itu, perusahaan juga sedang mencari pekerja yang sukarela mau berhenti dari perusahaan.

"Program ini akan memastikan perusahaan bisa melalui kondisi pasar yang belum pernah terjadi sebelumnya ini," sambung Casey.

Perusahaan tidak mengatakan berapa persen dari jumlah tenaga kerjanya yang akan dipangkas, tetapi untuk di Australia perusahaan akan mempertimbangkan semua karyawan yang menyatakan minatnya untuk berhenti secara sukarela.

"Sampai kajian di negara lainnya selesai, terlalu dini untuk menarik kesimpulan bagi negara lain," tutur Casey.

Exxon ingin menjual 50% sahamnya di perusahaan patungan minyak dan gas di Bass Strait di tenggara Australia, yang diperkirakan analis dapat mencapai US$ 3 miliar. Analis telah berspekulasi Exxon juga dapat menjual atau menutup kilang Altona di Melbourne, kilang tertua di Australia.



Simak Video "Video: Microsoft Berencana Pangkas Ribuan Karyawan Lagi"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads