Kritik Balik buat Ahok yang Blak-blakan soal Aib Pertamina

Kritik Balik buat Ahok yang Blak-blakan soal Aib Pertamina

Tim detikcom - detikFinance
Selasa, 15 Sep 2020 23:14 WIB
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meluncurkan buku Panggil Saya BTP di Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2020).
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama kembali buka suara. Pria yang beken disapa Ahok ini membongkar sederet borok Pertamina.

Melalui video berdurasi 6 menit yang diunggah akun YouTube POIN, Ahok lantang membongkar mulai dari direksi yang hobi lobi menteri hingga direksi yang lebih suka berutang dan mendiamkan investor.

Pengamat BUMN yang juga mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu mengkritik balik Ahok. Menurut Said apa yang dibicarakan Ahok dalam video tersebut sudah seharusnya menjadi tugas seorang komisaris utama untuk menangani masalah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beliau mengumumkan bahwa dirinya tidak mampu melaksanakan tugasnya sebagai konspirasi. Semua yang disampaikannya itu adalah tugas komisaris," tutur Said Didu kepada detikcom, Selasa (15/9/2020).

Said menjelaskan, sebagai komisaris utama Ahok merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah. Artinya yang melakukan lobi-lobi ke menteri adalah seharusnya Ahok, bukan direksi.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, Ahok berwenang menindak direksi yang terbukti melobi-lobi menteri.

"Saya nggak lihat seperti itu, karena kewenangan komisaris itu bahkan bisa menonaktifkan direksi. Jadi lucu, dia itu punya kewenangan itu," tuturnya.

Menurut Said hal yang paling utama untuk membenahi BUMN itu adalah menjaga Pertamina dari intervensi luar, termasuk intervensi dari pemerintah dan penguasa. Dia menambahkan hal itu juga merupakan tugas dari komut.

"Pengaruh intervensi pemerintah terhadap Pertamina itu besar sekali. Utang pemerintah ke Pertamina itu mungkin sekitar Rp 100 triliun lebih. Kedua intervensi terhadap program-program Pertamina untuk pembangunan kilang misalnya, itu kan pemerintah yang berubah-ubah. Ketiga intervensi penguasa mafia minyak pengadaan BBM oleh Pertamina. Jadi musuhnya itu, dan itu tugas komisaris," tutupnya.

Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade juga buka suara mengkritik balik Ahok. Langsung klik halaman selanjutnya.


Sementara itu Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Ahok dari jabatan Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero). Andre menilai Ahok telah membuat Pertamina gaduh.

"Menurut saya sebagai anggota DPR Komisi VI, ya, yang mitra BUMN bahwa tidak gunanya Presiden mempertahankan Pak Basuki Tjahaja Purnama sebagai Komut Pertamina. Kenapa? Pertama, ya, yang bersangkutan selalu membikin gaduh," kata Andre kepada wartawan, Selasa (15/9/2020).

Permintaan Andre agar Ahok dicopot tak terlepas dari pernyataan perihal aib manajemen Pertamina. Sebab, menurut Andre, permasalahan internal Pertamina bukan untuk diumbar-umbar ke publik.

"Seharusnya komut itu kalau ada masalah, perbaikan, dia selesaikan di internal atau laporkan ke Menteri BUMN, tidak mengumbar keluar sehingga menimbulkan kegaduhan dan memberikan citra negatif kepada Pertamina yang berjuang di semester kedua tahun 2020 ini untuk mengembalikan, mendapatkan keuntungan setelah di semester pertama rugi kan," papar Andre.

Andre menyayangkan upaya Pertamina memperbaiki kinerjanya justru dipatahkan dengan pernyataan-pernyataan Ahok yang negatif. Politikus Partai Gerindra itu lantas menyindir balik Ahok.

"Kalau memiliki kinerja baik, saya tanya, Pak Ahok itu bicara kilang, bicara ini, pernah nggak Pak Ahok... Pak Ahok itu ke kilang itu baru 1 kali, ke Tuban waktu mendampingi Presiden. Coba, pernah nggak ke kilang Pertamina yang lain?" sebut Andre.

"Lalu yang kedua, pernah nggak Pak Ahok ke unit hulu, ya, ke unit hulu Pertamina sekali saja? Catat kapan waktunya. Lalu tunjukkan ke kita prestasi Pak Ahok itu apa sih? Apa sih yang dilakukan Pak Ahok di Pertamina? Dia klaim ini kinerjanya. Yang mana?" imbuhnya.



Simak Video "Video: Yang Bikin Ahok Kaget Usai Diperiksa Kejagung"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads