Ahok Juga Mau Audit Kilang Pertamina!

Ahok Juga Mau Audit Kilang Pertamina!

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 16 Sep 2020 10:57 WIB
Ahok ke Istana (Andhika Prasetia/detikcom)
Foto: Ahok ke Istana (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ingin melakukan audit sejumlah proyek kilang milik Pertamina.

Melalui video yang diunggah akun POIN di Youtube disebutkan hal itu dilakukan agar ia emosi dan segera dilaporkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi), kemudian dia dianggap sebagai pengganggu keharmonisan.

Ahok menyebut dia ingin ada rapat penting terkait kilang dan dia akan menanyakan berapa banyak investor yang sudah menawarkan kerja sama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terus sudah ditawarin kenapa ditolak? Terus kenapa kerja seperti ini? Saya lagi mau audit. Cuma saya emosi juga kemarin. Mereka lagi mancing saya emosi, saya emosi laporin Presiden apa? Ahok mengganggu keharmonisan," kata dia dikutip Rabu (16/9/2020).

Mengutip laman resmi Pertamina, kini Bisnis pengolahan memiliki dan mengoperasikan 6 buah unit kilang dengan kapasitas total 1.046,70 ribu barrel.

ADVERTISEMENT

Beberapa kilang minyak seperti kilang RU-III Plaju dan Kilang RU-IV Cilacap terintegrasi dengan kilang Petrokimia, dan memproduksi produk-produk Petrokimia yaitu Purified Terapthalic Acid (PTA) dan Paraxylene.

Beberapa Kilang tersebut juga menghasilkan produk LPG, seperti di Pangkalan Brandan, Dumai, Plaju, Cilacap, Balikpapan, Balongan, dan Mundu. Kilang LPG Pangkalan Brandan dan Mundu merupakan kilang LPG yang operasinya terpisah dari kilang minyak, dengan bahan bakunya berupa gas alam.

Kilang Minyak RU IV Cilacap menghasilkan Lube Base Oil dengan Group I dan II dari jenis HVI- 60, HVI - 95, HVI -160 S, HVI - 160 B dan HVI - 650. Produksi Lube Base Oil ini disalurkan ke Lube Oil Blending Plant (LOBP) di Unit Produksi Pelumas PERTAMINA yang berada di Jakarta, Surabaya dan Cilacap untuk diproduksi menjadi produk pelumas, dan kelebihan produksi Lube Base Oil (exces product) dijual di pasar dalam negeri dan luar negeri.

Pertamina juga sudah lama punya niat bikin kilang baru, tapi sampai sekarang belum terealisasi. Raksasa migas Timur Tengah, Saudi Aramco sudah menyatakan minta untuk jadi partner Pertamina membangun kilang, tapi akhirnya batal.

Setelah Aramco mundur, Pertamina mengaku ada beberapa perusahaan menyatakan minat untuk menggarap pembangunan kilang RDMP Cilacap.

Lanjut ke halaman berikutnya

"Jadi sekarang ada beberapa perusahaan yang menyatakan minat untuk kemudian berpartner dengan Pertamina," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam diskusi virtual yang disiarkan di Facebook, Senin (15/6/2020) silam.

Nicke memastikan Pertamina tetap berkomitmen untuk melanjutkan proyek pembangunan kilang, termasuk di Cilacap walaupun Saudi Aramco mundur. Dia pun menjelaskan latarbelakang hengkangnya perusahaan tersebut.

"Ya memang kita juga mengatakan kalau dealnya itu tidak terjadi karena Aramco menawar kilang eksisting kita terlalu murah, bedanya itu US$ 1 billion lebih gitu. Nah kalau aset negara kemudian dihargai lebih murah US$ 1 billion ya kan masalah, masalah ini kerugian negara, ya lebih baik tidak deal kalau begitu kan," jelas Nicke.



Simak Video "Video Ahok Penuhi Panggilan Kejagung: Apa yang Saya Tahu Akan Saya Sampaikan"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads