.webp)
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahja Purnama atau Ahok mengungkapkan bahwa Pertamina selama ini sering berutang. Padahal dia menyatakan utang Pertamina sudah ada US$ 16 miliar atau sekitar Rp 236 triliun (kurs Rp 14.800).
Menurutnya, Pertamina sangat sering berutang untuk akuisisi. Dia mengungkapkan, sebetulnya di dalam negeri masih ada potensi eksplorasi minyak dan gas yang besar.
"Minjam duit sekarang udah ngutang US$ 16 miliar, tiap kali otaknya minjam duit aja ini. Saya udah kesel ini, minjam duit terus mau akuisisi terus lagi. Dia tidak berpikir untuk eksplorasi, kita ada 12 cekungan yang berpotensi punya minyak dan gas," kata Ahok dalam sebuah video yang diunggah akun YouTube POIN, dikutip Rabu (16/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, bila dilihat dalam laporan keuangan Pertamina pada semester I-2020 yang bisa dilihat di website resmi perusahaan, Pertamina memiliki total utang US$ 40,56 miliar atau sekitar Rp 600 triliun per 30 Juni 2020.
Bila dirinci, jumlah utang jangka pendek Pertamina mencapai US$ 13,14 miliar atau Rp 194 triliun, sementara itu utang jangka panjangnya sebesar US$ 27,42 miliar atau Rp 405 triliun.
Jumlah itu naik dari total utang yang tercatat per 31 Desember 2019, jumlah utang di akhir 2019 sebesar US$ 35,86 miliar atau Rp 530 triliun.
Di semester I-2020, Pertamina mencatatkan kerugian US$ 767,92 juta atau sekitar Rp 11 triliun.
(ara/ara)
