.webp)
Penampakan unik muncul di SPBU Pertamina yang ada di Tangerang Selatan. Tampak nozzle berwarna hitam di SPBU Pertamina di Tangerang Selatan.
Namun kemunculan nozzle hitam ini bukan menandakan adanya jenis BBM baru, melainkan untuk menandakan tempat pengisian Pertalite dengan harga Premium.
Memang sejak 13 September yang lalu, Pertamina memberikan diskon pada BBM jenis Pertalite. Harga Pertalite dibanderol dengan harga yang sama dengan Premium.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari pantauan detikcom, di SPBU pada bilangan Pondok Cabe Raya, Kamis (17/9/2020), program ini sudah berjalan. Begitu pula penampakan nozzle hitam pada tempat pengisian BBM.
Pertalite yang awalnya seharga Rp 7.650 per liter, didiskon menjadi Rp 6.450 per liter. Yang menjadi catatan diskon ini hanya untuk kendaraan roda dua dan kendaraan berpelat kuning.
"Ini Pertalite harga khusus, harganya sama dengan Premium. Dijualnya dari minggu ini sampai November, dua bulanan lah," ujar Hamid, salah satu petugas pengisian BBM pada SPBU yang terletak di Cirendeu, Kamis (17/9/2020).
 Muncul Nozzle Hitam pada SPBU di Tangsel, Ada Apa? Foto: Herdi Alif Al Hikam/detikFinance |
Hamid mengatakan selama program diskon ini berlangsung, pihaknya tidak menjual Premium.
"Nggak ada Premium kan udah ada program ini, kita nggak tahu sih habis November masih begini apa nggak," kata Hamid.
Sementara itu, dari catatan detikcom, Pertamina sendiri memutuskan memberikan program diskon Pertalite ini dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan dengan penggunaan bahan bakar yang lebih tinggi kualitasnya.
CEO Commercial & Trading Subholding Pertamina Mas'ud Khamid mengatakan, promo ini menyasar pada wilayah yang penggunaan bahan bakar Premiumnya masih tinggi.
"Jadi kita promo-promo itu kita pilih lokasi yang penggunaan premiumnya masih tinggi tetapi secara daya beli bagus," katanya di Kompleks DPR Jakarta, Rabu (18/9/2020).
Dia mengatakan diskon sudah diberikan di Denpasar dan Tangerang Selatan. Kemudian, program ini masih akan menyasar kota besar di Pulau Jawa dan kemudian berlanjut hingga Sumatera.
(ara/ara)
