Sejumlah negara produsen minyak besar di dunia akan menggelar pertemuan untuk membahas produksi di tengah pandemi. Mengutip CNBC disebutkan OPEC+ akan membicarakan pengurangan produksi yang besar.
Sebelumnya pada Juli 2020 kelompok ini memangkas produksi 7,7 juta barel per hari sejak Agustus hingga Desember 2020. Ini dilakukan agar harga minyak bisa kembali stabil.
Irak dan negara lain juga berupaya untuk mengimbangi kelebihan produksi pada awal tahun ini. Manajer portofolio senior di GuideStone Capital Management Tim Bray mengungkapkan pertemuan OPEC ini bisa jadi langkah penting untuk masa mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman menyebut pertemuan OPEC ini dilakukan untuk menekan anggota yang masih bandel dan terus berproduksi. Pada Kamis pagi minyak mentah Brent diperdagangkan di level US$ 42,05 per barel turun lebih dari 0,3%. Kemudian minyak mentah West Texas Intermediate AS berada di posisi US$ 39,98 per barel atau turun 0,45%.
Direktur pelaksana dan kepala riset minyak gas EMEA di JP MOrgan Christyan Malek mengungkapkan pertemuan OPEC ini juga bisa membuat pelaku pasar yakin akan ada penyelesaian untuk menjaga harga minyak.
Perusahaan minyak raksasa asal Inggris BP menyebutkan permintaan minyak mungkin telah mencapai puncaknya pada tahun lalu. Ada tiga skenario agar permintaan minyak masih stabil dalam 30 tahun ke depan. Namun ada pula proyeksi yang menyebut jika permintaan minyak akan menurun pada 2050.
(kil/dna)