Pengakuan Bos Peruri soal Rp 500 M yang Disinggung Ahok

Pengakuan Bos Peruri soal Rp 500 M yang Disinggung Ahok

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 29 Sep 2020 06:40 WIB
Kantor Perum Peruri
Foto: Dok. Perum Peruri
Jakarta -

Dirut Perum Percetakan Uang RI (Peruri) Dwina Septiani dicecar sejumlah pertanyaan oleh anggota Komisi VI DPR soal Rp 500 miliar yang disinggung Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok baru-baru ini.

Pertanyaan seputar isu tersebut dilempar anggota Komisi VI saat rapat dengar pendapat kemarin. Sebab Ahok belum lama ini mengungkapkan kekesalannya terhadap Perum Peruri. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut perusahaan pencetak rupiah itu meminta dana Rp 500 miliar untuk proyek digitalisasi di Pertamina.

"Terkait Peruri, Bu, kemarin kita juga dengar apa yang disampaikan Pak Ahok, Ibu dengar ibu lihat. Kami ingin klarifikasi saja terkait paperless yang dilakukan Pertamina dalam rangka efisiensi. Kami dengar dari media bahwa Peruri itu minta Rp 500 miliar," kata Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam dalam rapat tersebut, Senin (28/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirinya tidak mau masalah yang diangkat Ahok itu menjadi isu liar di masyarakat. Oleh karena itu Peruri diharapkan bisa memberikan penjelasan.

"Kami pengin mendapatkan penjelasan dari panjenengan itu betul tidak begitu. Mohon maaf, dan kalau memang betul apa alasannya ini? Jangan ini jadi isu-isu liar di masyarakat bahwa Peruri ini mau merampok uang rakyat di tengah pandemi, di tengah kondisi masyarakat kita yang nyari makan saja susah tapi mau merampok keuangan negara dengan cara yang sistematis," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Anggota Komisi VI DPR RI La Tinro La Tunrung juga meminta penjelasan soal heboh Peruri meminta Rp 500 miliar kepada Pertamina.

"Tadi sudah disampaikan adanya isu-isu yang mengatakan bahwa ada permintaan Peruri sejumlah Rp 500 miliar ke Pertamina. Nah apakah isu ini benar? kalau benar akan dimanfaatkan atau digunakan uang itu ke mana dengan Rp 500 miliar tersebut?," tambahnya.

Jawaban bos Peruri di halaman selanjutnya.

Dwina memastikan hubungan Peruri dengan Pertamina saat ini baik-baik saja, tidak seheboh yang tergambar di publik.

"Bahwa hubungan kami dengan Pertamina juga sangat baik. Jadi sebetulnya nggak seperti yang ramai-ramai yang disampaikan," kata dia dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (28/9/2020).

Sebagaimana dijelaskan Ahok sebelumnya, Peruri meminta uang Rp 500 miliar untuk proyek digitalisasi, yakni tanda tangan digital atau paperless di Pertamina.

Namun, Dwina menjelaskan bahwa apa yang dilakukan Perum Peruri terkait Pertamina sama halnya dengan klien mereka yang lain. Pihaknya juga berkomitmen memberikan harga terbaik.

"Mungkin kami hanya bisa jelaskan terkait Pertamina ini bahwa sama seperti apa yang kami juga sudah lakukan dengan demikian banyak klien kami yang lain, termasuk juga BUMN bahwa kami sangat mendukung semua proses digitalisasi khususnya juga di BUMN dan selalu berkomitmen memberikan pelayanan dan harga yang terbaik," jelasnya.

Dirinya pun menjelaskan tidak bisa berbicara lebih detail soal kontrak Peruri dengan Pertamina.

"Terkait yang viral ini Pak, ya mungkin kalau secara detail terkait hal yang bersifat kontrak tentunya mungkin ini hal yang confidential apalagi kami high security company. Jadi mungkin kami tidak banyak bicara di media karena nature dari high security company seperti itu," tambahnya.



Simak Video "Peruri Minta Maaf, Ungkap Alasan Sistem e-Meterai Tak Bisa Diakses"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads