Sejak sebulan terakhir elpiji 3 kg mulai langka di Bengkulu, kalaupun ada harganya dua kali lipat hingga Rp 40 ribu. Mengatasi kondisi tersebut Dinas Perindustrian Kota Bengkulu melakukan operasi pasar di empat kecamatan.
Operasi pasar ini diserbu warga, salah satunya di Kecamatan Ratu Agung kota Bengkulu. Warga mulai antre sejak pukul 08.00. Pihak kecematan membatasi untuk satu kepala keluarga hanya mendapat satu tabung gas elpiji 3 kg dan harus membawa kartu keluarga.
Yunita, salah satu warga, mengatakan terpaksa harus ikut mengantre karena kesulitan mendapatkan gas 3 kg yang telah hilang di pasaran sejak sebulan lalu, yunita mengaku kalaupun ada harganya mencapai 40 ribu rupiah untuk isi ulangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terpaksa ngantre dan harus membawa KK agar bisa dapat membeli di operasi pasar ini, kami berharap gas 3 kg tidak langka lagi agar kami bisa memasak," ujar Yunita kepada detikcom (13/10).
Sementara itu Camat Ratu Agung, Subhan Gusti Hendri mengatakan pembatasan pembelian warga agar semua warga kurang mampu bisa mendapatkan 560 tabung gas Elpiji 3 Kg yang tersedia dalam operasi pasar
"Setiap warga yang datang diwajibkan membawa foto Copy kartu keluarga dan hanya yang tertera di dalam KK yang bisa membeli gas," kata Subhan saat dikonfirmasi.
Subhan juga meminta agar warga yang mampu untuk tidak ikut membeli di operasi pasar ini, karena tabung gas 3 Kg hanya diperuntukan bagi warga miskin atau kurang mampu, dan harga dalam operasi pasar ini hanya Rp 15.300.
Sementara itu selama bulan Oktober, Pertamina melalui Marketing Operation Region II Sumbagsel melakukan penambahan alokasi tabung LPG subsidi 3 kg lebih dari 80 ribu tabung tabung atau 241 Metrik Ton (MT) di Provinsi Bengkulu. Tambahan mencapai 6 % dibandingkan pasokan bulan September sebesar 3786,6 MT, menjadi 4027 MT di bulan Oktober.
"Pasokan tambahan ini dilakukan secara bertahap selama bulan Oktober, atau sudah melebihi pasokan harian rata-ratanya selama Bulan September, " jelas Region Manager Comm, Relation & CSR Sumbasel, Dewi Sri Utami, Senin kemarin (12/10).
Karena itu, Dewi kembali mengimbau masyarakat yang berhak untuk membeli LPG subsidi 3 Kg sesuai kebutuhan dan tidak membeli dalam jumlah berlebih, apalagi Pertamina menjamin ketersediaan pasokan dan terus memantau pasokan di jalur distribusi resmi Pertamina yakni di Agen dan Pangkalan.
"Sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No 26 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Liquefied Petroleum Gas (LPG), bahwa fungsi pengawasan Pertamina sebagai badan usaha yang ditunjuk untuk menyalurkan LPG bersubsidi adalah mulai dari Stasiun Pusat Pengisian Bulk Elpiji (SPPBE), Agen hingga Pangkalan. Artinya, titik poin terakhir pendistribusian adalah di pangkalan, bukan di pengecer ataupun warung," ungkap Dewi.
Masyarakat dapat membeli LPG subsidi ini langsung di pangkalan LPG resmi Pertamina, dengan harga sesuai Surat Keputusan (SK) Walikota atau Bupati setempat. Ciri-ciri pangkalan LPG resmi Pertamina adalah adanya plang yang mencantumkan nama pangkalan, nomor registrasi pangkalan, menyebutkan Harga Eceran Tertinggi (HET), serta menyebutkan kontak pangkalan serta Call Center 135 Pertamina.
Langsung klik halaman selanjutnya