International Monetary Fund (IMF) menurunkan proyeksi ekonominya untuk ekonomi di wilayah Timur Tengah dan Asia Tengah. Hal itu lantaran anjloknya hanya minyak dunia.
Melansir CNBC.com, Senin (19/10/2020) ekonomi di wilayah itu diprediksi akan terkontraksi 4,1% tahun ini. Angka itu 1,3 poin lebih buruk dari proyeksi yang dikeluarkan IMF pada April lalu.
Direktur Departemen IMF untuk Timur Tengah dan Asia Tengah, Jihad Azour mencatat disparitas besar dalam kerugian ekonomi antara negara pengimpor dan pengekspor minyak dikarenakan kawasan itu dilanda pandemi virus Corona dan anjloknya harga minyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika digabungkan, kedua guncangan itu menyebabkan penurunan tajam dalam aktivitas ekonomi yang berbeda antara negara pengekspor minyak dan pengimpor minyak. Rata-rata, kami akan melihat pertumbuhan menjadi negatif sebesar 6,6% untuk negara pengekspor minyak, dan pertumbuhan negatif sebesar 1% untuk semua negara pengimpor," ucapnya.
Harga minyak akan menjadi faktor terpenting untuk pemulihan ekonomi negara eksportir minyak, terutama negara-negara seperti Arab Saudi, Irak, Iran, UEA, Bahrain dan Kuwait, di mana komoditas tersebut menjadi mayoritas pendapatan negara.
Bagaimana prediksi harga minyak dunia? Langsung klik halaman selanjutnya.