PT Pertamina (Persero) melanjutkan program transformasi digital dengan menggandeng Microsoft. Kerja sama ini sekaligus dilakukan untuk mewujudkan inovasi, efisiensi, dan keamanan data operasional perusahaan dari hulu hingga hilir.
Penandatanganan pokok-pokok kesepakatan kerja sama atau HoA (head of agreement) dilakukan antara Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati dengan President Director Microsoft Indonesia, Haris Izmee. Penandatanganan disaksikan oleh President Microsoft Asia Pacific, Andrea Della Mattea melalui Microsoft Teams.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan Pertamina terus melakukan langkah dan terobosan bisnis sebagai perusahaan energi global. Lewat kesepakatan ini, Pertamina dan Microsoft sebagai perusahaan global yang bergerak di bidang teknologi informasi bisa membangun komitmen untuk mempercepat transformasi digital.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pandemi COVID-19 telah menggeser perilaku konsumen dan semua lini bisnis. Situasi ini telah mengeksplorasi proses digitalisasi untuk semua informasi dan teknologi komunikasi. Transformasi digital juga menjadi salah satu agenda strategis Pertamina di semua sektor dengan mengembangkan beberapa hal inti," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (8/1/2021).
Nicke mengatakan salah satu hal inti yang dikembangkan adalah aspek horizontal digital transformation, dibutuhkan konektivitas luas serta proses integrasi di dalam perusahaan, yakni dalam Pertamina Value Chain dari hulu hingga hilir. Kemudian yang kedua ada solution real time analytics insight yang bertujuan untuk mendukung pengambilan keputusan secara cepat.
"Contohnya solusi predictive maintenance di upstream dan refinery dapat menghitung ketidaknormalan di fase awal, sehingga pemeliharaan bisa segera dilakukan, untuk meningkatkan keandalan dan produksi," terangnya.
Nicke juga mengatakan ada pula teknologi real time monitoring ship movement yang dihadirkan untuk memaksimalkan waktu pengiriman. Ini dilakukan pada digitalisasi SPBU yang telah rampung, potensi penerapan artificial intelligence bisa membantu memahami pelanggan lebih baik dan berinovasi untuk meningkatkan layanan serta bisa digunakan untuk memonitor semua level dan target dari distribusi BBM.
Selanjutnya yang ketiga ada digital integration dari semua level kerja yang bertujuan untuk melakukan improve skill dan budaya kerja sekaligus untuk membentuk digital culture di semua level. Dengan digital integration, Pertamina bisa mengimplementasikan pusat data dan modernisasi aplikasi yang bisa meringkas big data untuk memastikan kebutuhan data di setiap proses bisnis.
"Di era yang serba cepat seperti sekarang, ini menjadi kunci untuk pertumbuhan yang berkelanjutan sebuah perusahaan. Dan saya percaya, bahwa kolaborasi ini dapat memberikan dampak yang positif, tak hanya untuk dua perusahaan terkait, tapi juga untuk Indonesia untuk mencapai ketahanan energi nasional," imbuh Nicke.
Sementara itu President Director Microsoft Indonesia, Haris Izmee mengatakan HoA memberi fondasi strategis Microsoft untuk membantu mewujudkan visi Pertamina sebagai perusahaan kelas dunia. Pada saat yang bersamaan juga memberi dampak signifikan dalam membangun ketahanan ekonomi Indonesia.
"Kami berkomitmen atas kerja sama ini, dan memastikan dukungan penuh dari organisasi kami," kata Haris.
Direktur Penunjang Bisnis Pertamina, M. Haryo Yunianto menguatkan melalui kerja sama ini Pertamina Grup telah menerapkan teknologi digital, di antaranya adalah predictive maintenance. Aplikasi ini dihadirkan untuk memprediksi perawatan kilang sehingga kenadalannya dapat terjaga dan bisa memastikan stok produk ke masyarakat.
Untuk memperkuat operasional, juga telah diterapkan p-office yang melakukan otomasi proses administrasi korespondensi di Pertamina dengan menggunakan konsep mobility. Selain itu digunakan pula join operasional dashboard dan corporate dashboard. Ada pula modern workplace dengan Office 365 untuk meningkatkan kinerja menggunakan tools kolaborasi seperti Microsoft Teams (video conference) dan penggunaan Microsoft Office secara cloud untuk meningkatkan kinerja secara kolaborasi.
Selanjutnya untuk memonitor kegiatan operasional hilir hingga hulu, Pertamina Group memanfaatkan join operasional dashboard. Khusus sektor hulu, menggunakan aplikasi operational dashboard upstream (UPAD). Penggunaan infrastruktur & Azure dev ops yang berada di Azure Data Center membantu percepatan dalam inovasi serta memantau kinerja seluruh aplikasi yang digunakan di Pertamina. Pertamina juga akan menggunakan machine learning berupa crude price analytic dari Microsoft Azure Cloud & Analytic.
(ega/hns)